TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memperkirakan nilai kerugian awal akibat robohnya container crane di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Pelabuhan Tanjung Emas akibat ditabrak MV Soul of Luck mencapai Rp 60 miliar.
Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Doso Agung mengatakan bahwa nilai Rp 60 miliar itu merupakan kerugian secara keseluruhan akibat kecelakaan yang menyebabkan satu container crane TPKS roboh menimpa satu head truck pada Ahad petang pekan lalu. "Namun, ini baru perkiraan awal," kata Doso dalam siaran pers, Senin, 15 Juli 2019.
Doso menyebutkan, Pelindo III akan menempuh dua cara untuk membuat pelayanan bongkar muat di TPKS kembali normal. Pertama, saat proses evakuasi container crane (CC) 03 yang ambruk selama 4 hari-5 hari ke depan, Pelindo III memastikan semua layanan jadwal tambat kapal internasional (windows schedule) tidak ada yang pindah hari, tetapi hanya bergeser jam.
Kedua, memindahkan CC 08 dari dermaga utara ke dermaga selatan, yang membutuhkan waktu sekitar dua pekan pascakejadian. Doso berharap kedua cara itu bisa menjaga jadwal pelayanan kapal peti kemas internasional dan domestik di TPKS beroperasi normal seperti sediakala. “Apabila setelah relokasi CC tersebut terjadi penurunan kinerja pada terminal domestik, akan dilakukan penambahan peralatan sebelum CC pengganti tiba,” ujar Doso.
Ketua DPC INSA Semarang Ridwan mengapresiasi respons cepat dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Pelindo III untuk mengatasi insiden tersebut. “Hanya butuh 3 jam untuk kembali beroperasi normal atau sekitar setengah sembilan malam sudah dikerjakan lagi. Ketika insiden terjadi juga ada kapal anggota kami lainnya yang sedang bongkar muat. Semua akhirnya lancar,” jelasnya.
Pada masa mendatang, Ridwan mengingatkan bahwa tetap ada hal terpenting yaitu langkah antisipasi. Untuk langkah teknis, yang terpenting yaitu segera menyingkirkan CC yang roboh keluar terminal agar alur truk tidak terhambat.
Minggu depan, kata Ridwan, rencananya akan dilakukan simulasi dengan 6 crane yang beroperasi di Terminal Peti Kemas Semarang agar produktivitasnya tetap baik. "Semoga penanganan segera terlaksana dengan baik,” ucapnya.
BISNIS