TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia, Arief Cahyadi Wana menilai ada empat faktor yang dapat mempengaruhi investor untuk mengucurkan modalnya ke Indonesia. Sebagai pelaku pasar, ia melihat salah satu yang paling penting adalah faktor stabilitas ekonomi dan politik.
"Kita lihat ada empat bagian, kita lihat dari segi investor yang pertama tentunya mengenai stabilitas," kata Arief saat di Jakarta Pusat, Senin, 15 Juli 2019.
Kemudian, Arief menambahkan, yang kedua adalah investor juga melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Itu terlihat dari pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan dan juga pertumbuhan Indonesia secara makro. Dia menilai, untuk pertumbuhan sendiri masih kurang maksimal untuk saat ini.
"Kalau dari market itu sendiri saya melihat bahwa investor lokal dan investor asing melihat market sekarang, saat ini stabilisasi mungkin sudah tercapai, tapi growth masih menurut saya kurang maksimal. Nah growth ini memang dengan stabilisasi kadang-kadang tidak berjalan lurus," katanya.
Ketiga, Arief menambahkan, tentang valuasi, karena unsur ini juga sangat berkaitan dengan dua hal yang sedang mereka coba bangun.
Selanjutnya, untuk faktor terakhir, menurut Arief adalah sentimen pasar. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dihindari karena sentimen pasar itu juga sangat berpengaruh karena bisa mengendalikan dalam pembentukan-pembentukan kebijakan pemerintah yang terkait dengan investasi.
"Apa yang akan terjadi di kebijakan yang dibuat pemerintah akan dilakukan berdasarkan sentimen pasar itu berubah-ubah," ujar Arief.
Arief mengapresiasi usaha dari Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan stabilitas, karena saat ini sudah terlihat dana yang masuk ke investasi di Indonesia. Namun dari segi fiskal menurut Arief masih ada pekerjaan rumah, terutama dalam memperbaiki current account defisit. Pemerintah dinilainya harus bekerja keras untuk mengontrol itu agar dapat memikat investor.
EKO WAHYUDI