TEMPO.CO, Batam - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hanya tersenyum saat ditanya apakah dirinya akan masuk kabinet Jokowi yang baru atau tidak. Susi tidak mau mengeluarkan sepatah kata pun, hanya tersenyum kemudian melanjutkan langkahnya.
Hari ini Susi Pudjiastuti mengekspose Kapal Pengawas Perikanan ORCA 3 dan 2 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menangkap MV NIKA di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia di sekitar Pulau Weh. Kapal ORCA yang dinahkodai Satuan Tugas 115, menangkap kapal berbendera Panama itu pada 12 Juli 2019 pukul 07:20.
Susi yang juga Komandan Satgas 115, mengatakan MV NIKA merupakan buruan International Criminal Police Organization atau Interpol sejak Juni 2019. Interpol menduga MV NIKA dan FV STS-50 yang ditangkap di Indonesia pada tahun 2018 dimiliki oleh pemilik yang sama.
Sebelum ini, Susi Pudjiastuti mengatakan akan meningkatkan ekspor dalam sisa hari menuju kabinet baru. Dia mengatakan akan terus melanjutkan dengan rutin program-program yang selama ini sudah dijalankan.
"Tidak ada (gebrakan), rutin saja. Ekspor mau kami tingkatkan," kata Susi di kantornya sambil berjalan cepat menuju lift, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Para wartawan saat itu juga menanyai Susi ihwal siap atau tidak menjadi menteri lagi. Namun dia hanya menjawab singkat. "Yang nyuruh siapa?" kata Susi dalam lift.
Hal itu Susi sampaikan usai memaparkan pencapaian program-program Kementerian Kelautan dan Perikanan semester I. Dalam paparan itu, Susi mengatakan laju pertumbuhan PDB perikanan triwulan I 2019 sebesar 5,67 persen lebih tinggi daripada laju pertumbuhan PDB Nasional yang sebesar 5,07 persen. Angka itu juga lebih tinggi dari laju pertumbuhan PDB kelompok pertanian yang sebesar 1,81 persen.
Susi Pudjiastuti mengatakan, nilai PDB Perikanan mengalami kenaikan dari Rp 58,97 triliun pada triwulan I 2018 menjadi Rp 62,31 triliun pada triwulan I 2019.
HENDARTYO HANGGI