TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyambut positif terpilihnya Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior BI. Hal itu merespons Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat yang baru saja menyetujui Destry Damayanti sebagai calon Deputi Gubernur Senior BI.
Baca juga: Setujui Destry Damayanti jadi DGS, DPR Minta BI jadi Market Maker
"We are looking forward dan menerima dengan baik Bu Destry untuk memperkuat tim kami," kata Perry di Jakarta Convention Center, Jumat, 12 Juli 2019.
Menurut dia, Destry yang sebelumnya menjabat sebagai Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan akan cepat beradaptasi dengan sistem kerja BI. "Bu Destry dan saya sudah kawan lama, dan sudah interaksi baik dengan LPS, KSSK, ISEI. Kami berteman baik, sehingga Bu Destry akan cepat menyesuaikan," ujar Perry optimistis.
Perry mengatakan sudah berdiskusi dengan Destry ihwal visi misi terbaru dan program strategis serta berbagai baru kebijakan BI. "Selamat kepada bu Destry, welcome to Bank Indonesia sebagai Deputi Gubernur Senior," ujar dia.
Destry merupakan calon tunggal DGS BI yang diajukan Presiden Joko Widodo kepada DPR. Destry akan menggantikan DGS BI Mirza Adityaswara, yang masa jabatannya bakal rampung pada 25 Juli 2019.
Selain menyambut Destry, Perry juga menyampaikan apresiasi kepada Mirza Adityaswara. Menurut dia, kontribusi Mirza terhadap kinerja BI sangat banyak, serta memiliki analisis yang tajam terkait kondisi pasar.
"Pak Mirza tak hanya dekat dengan pimpinan BI pusat, tapi juga pimpinan BI di kantor BI perwakilan daerah dan luar negeri. Pak Mirza sudah seperti keluarga, begitu juga Bu Destry," ujar Perry.
Baca: Komisi XI Setujui Destry Damayanti Jadi Deputi Gubernur Senior BI
Sebelumnya, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui Destry Damayanti menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Hal itu diputuskan setelah Destry menjalani uji kelayakan dan kepatutan di komisi XI sejak 1 Juli 2019.
"Semua secara bulat utuh menerima secara aklamasi saudari Destry Damayanti sebagai DGS BI," kata Ketua Komis XI Melchias Markus Mekeng, di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019.
HENDARTYO HANGGI