"Persoalan harga jatuh itu adalah impor terlalu banyak dan bocor. Titik. Itu persoalannya," kata Susi saat memaparkan pencapaian program-program Kementerian Kelautan dan Perikanan semester I di kantornya, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Menurut Susi, kalau impor garam di bawah 3 juta ton seperti sebelum-sebelumnya, harga di petani bisa Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per kilogram. "Persoalannya impor terlalu banyak dan itu bocor."
Adapun Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan seharusnya ada mekanisme monitor dan evaluasi oleh Kementerian Perindustrian soal impor garam. "Kalau yang disampaikan ibu(Susi) bocor, ketika masyarakat melihat itu bisa dilaporkan ke kita untuk kami laporkan ke satgas pangan," kata dia.
Baca: Harga Garam Anjlok, Susi Pudjiastuti: Karena Terlalu Banyak Impor
Brahmantya mengatakan, bisa saja garam industri bocor ke pasar, namun KPP belum menerima laporan soal itu. Ia juga meminta Kementerian Perindustrian menjaga data real stock melalui sampling dengan Badan Pusat Statistik.
"Rekomendasi impor oleh perindustrian(Kemenperin) kepada perdagangan (Kemendag) tanpa melihat stoknya on hand-nya berapa, cuma dari surat Industri yang butuh garam. ini kan rawan," kata Brahmantya.
Baca berita terbaru tentang Menko Maritim Luhut Pandjaitan di Tempo.co
CAESAR AKBAR | ANTARA