TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengaku belum mengetahui kelanjutan nasibnya pada Kabinet Indonesia Kerja Jilid II Oktober 2019 nanti. Dia mengungkapkan pemilihan menteri adalah hak prerogratif dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
BACA: Tolak Revisi UU Ketenagakerjaan, Ini Hal yang Disoroti Buruh
"Gak tahu saya, itu kan hak prerogratif Presiden," kata Sofyan di Hotel Shangri-La, Rabu, 10 Juli 2019.
Ketika wartawan menanyakan isu yang beredar bahwa bahwa nama Sofyan Djalil tidak masuk kabinet Joko Widodo. Dia merasa tidak ada masalah dengan hal tersebut.
"Namanya isu silakan saja kan yang menilai pak Presiden. Secara pribadi bagi saya gak ada masalah ya kan," ungkap Sofyan sambil tertawa.
BACA: Ganjar Pranowo Usulkan 12 Program yang Harus Didukung Pusat
Dia juga tidak mau berkomentar lebih lanjut tentang siapa saja yang masuk dan keluar pada kabinet selanjutnya. Sofyan kembali menegaskan tentang keputusan penetapan menteri itu merupakan hak prerogratif dari Presiden.
Sofyan Djalil pada masa pemerintahan Joko Widodo sempat berpindah Kementerian tiga kali yakni Menteri Koordinator Perekonomian, lalu ke Meteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan saat ini dia menjabat sebagi Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Tidak hanya pada pemerintahan Joko Widodo, Sofyan Djalil juga sempat merasakan kursi menteri pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Mulai dari Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN hingga menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.
Selanjutnya, Jokowi dan Ma’ruf Amin telah memenangi Pemilihan Umum Presiden 2019 dan telah ditetapkan sebagai presiden dan calon wakil presiden yang akan menjabat pada periode pemerintahan 2019 hingga 2024. Pasangan terpilih yang menang atas Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno itu dikabarkan bakal merombak struktur menteri pada masa pemerintahan keduanya, Oktober 2019.
EKO WAHYUDI | MARTHA WARTA S