Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhutani Inisiasi Biomassa, Dirut: Bisa Jadi Lumbung Devisa Baru

image-gnews
Kaliandra. wikipedia.org
Kaliandra. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Perum Perhutani sedang menyiapkan penanaman pohon Kaliandra Merah dan Gamal seluas 120 ribu hektare sebagai bahan baku biomassa, untuk rencana lima tahun ke depan. Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna mengungkapkan potensi dari ekspor biomassa bisa menjadi pemasukan devisa negara yang sangat besar.

BACA: Perhutani Parengan Jadi Contoh Pengembangbiakan Rusa

"Pada tahun 2021 diharapkan sudah bisa menghasilkan devisa US$ 43 juta dan terus meningkat. Lalu pada tahun 2025 dapat menghasilkan devisa sebanyak 247 juta USD," kata Denaldy di Jakarta Pusat, Selasa, 9 Juli 2019.

Denaldy menjelaskan untuk Asia Tenggara, Biomassa masih dipimpin oleh Vietnam. Namun Denaldy mengatakan potensinya masih sangat tinggi karena permintaan dari pasar luar negeri terutama dari Korea dan Jepang.

"Untuk Korea, mereka berkomitmen untuk mengganti semua energi dengan biomassa karena ramah lingkungan. Lalu di Jepang mereka memberikan insentif khusus kepada penjual listrik yang menggunakan biomassa," ungkap Denaldy.

BACA: 22 Ribu Hektar Lahan Perhutani di Bogor Masih Sengketa

Perhutani mengungkapkan, untuk biaya penanaman tanaman bahan baku pelet kayu yang digunakan sebagai biomassa dibutuhkan Rp 6,5 juta untuk per hektarenya. Jadi untuk 120 hektare lahan yang ditanami bahan baku biomassa mencapai Rp 7,8 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk desain pola tanam, Denaldy menjelaskan, mereka akan menggabungkan antara tanaman biomassa dan tanaman pertanian akan memberikan akses kepada masyarakat sekitar hutan untuk bercocok tanam seperti, jagung dan kacang tanah.

"Komposisi luas untuk tanaman biomassa adalah 70 persen sedangkan luas untuk tanaman pertanian masyarakat adalah 30 persen dari total luas penanaman," ujar Denaldy.

Pengembangan tanaman biomassa juga akan menyerap tenaga kena masyarakat sekitar hutan dalam kegiatan pembuatan persemaian, tanaman, pemeliharaan. dan pemanenan, diperkirakan nilai nya akan mencapai Rp 940 miliar pada 2025.

Di samping itu, tanaman biomassa juga dapat menghasilkan hijauan makanan ternak, sumber pakan lebah madu sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan.

Perhutani juga akan memberikan bagi hasil produksi atas partisipasi petani dan Lembaga Masyarakat Desa Huta atau LMDH dalam pengelolaan tanaman biomassa, kurang lebih senilai 102 Milyar Rp pada tahun 2025.

EKO WAHYUDI | MARTHA WARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AMPHI Mendemo Kemenkeu soal 7 Perusahaan yang Tak Patuhi Aturan Parkir Devisa HasiL Ekspor

48 hari lalu

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
AMPHI Mendemo Kemenkeu soal 7 Perusahaan yang Tak Patuhi Aturan Parkir Devisa HasiL Ekspor

AMPHI mendemo Kantor Kemenkeu soal tujuh perusahaan yang dinyatakan tidak mematuhi ketentuan parkir dolar hasil ekspor. Ada tiga tuntutan dalam demo ini.


Butuh Biomassa untuk PLTU, PLN Tanam 50 Ribu Bibit Pohon di Gunungkidul

55 hari lalu

Tanaman indigofera yang ditanam PLN, Pengprov Yogyakarta bersama warga guna menciptakan Ekosistem Green Energy, di Desa Gombang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Setelah 1,5 tahun indigofera dapat digunakan untuk cofiring PLTU PLN Indonesia, dan hasil pangkasannya dapat dimanfaatkan warga untuk bahan pakan ternak saat musim kemarau. Tempo/Jati Mahatmaji
Butuh Biomassa untuk PLTU, PLN Tanam 50 Ribu Bibit Pohon di Gunungkidul

Penanaman pohon indigofera oleh PLN menjadi bagian dari program ekonomi hijau di level desa, juga untuk memasok biomassa PLTU.


BI Catat Cadangan Devisa RI Capai Rp 2.273 Triliun

8 Januari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jumat, 28 Juli 2023. TEMPO/Riri Rahayu
BI Catat Cadangan Devisa RI Capai Rp 2.273 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa RI mencapai Rp 2.273 triliun.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Desak Hakim PT Surabaya Bebaskan 3 Rekan Mereka yang Dikriminalisasi

13 Desember 2023

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Desak Hakim PT Surabaya Bebaskan 3 Rekan Mereka yang Dikriminalisasi

Ratusan petani Desa Pakel, Banyuwangi, berunjuk rasa di depan Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya di Jalan Sumatera, Surabaya, Rabu, 13 Desember 2023.


Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora

1 Desember 2023

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Pertengahan 2026 Siap Operasional


Menparekraf Sandiaga: Devisa Pariwisata Sudah Mencapai USD 6 Miliar Lebih

16 November 2023

Menparekraf Sandiaga Uno bakal menggencarkan promosi Piala Dunia U-17 2023 demi mendongkrak wisatawan dari jumlah penonton kejuaraan sepakbola internasional di Indonesia itu, Minggu, 12 November 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Menparekraf Sandiaga: Devisa Pariwisata Sudah Mencapai USD 6 Miliar Lebih

Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, nilai devisa pariwisata pada triwulan III tahun 2023 sudah melampaui target.


Setoran Devisa Hasil Ekspor Capai USD 1,9 Miliar, Bos BI: Belum Semuanya

3 November 2023

Devisa ekspor yang akan dihasilkan dari pemberian izin fasilitas ini diperkirakan sebesar 585 miliar rupiah
Setoran Devisa Hasil Ekspor Capai USD 1,9 Miliar, Bos BI: Belum Semuanya

Bank Indonesia mengungkapkan setoran devisa hasil ekspor sumber daya alam mencapai US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 29,89 triliun.


Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

2 November 2023

Sambutan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, dalam acara IPOC 2023 di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023. Cr: GAPKI
Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengatakan kinerja industri kelapa sawit tahun ini tidak lebih baik dibanding tahun lalu. Begini penjelasan lengkapnya


BRIN Sebut Limbah Biomassa Lignoselulosa Bisa untuk Bioetanol

1 November 2023

Rumput laut bisa diolah menjadi bahan bakar bioetanol dengan bantuan bakteri E. coli (Digital Trend)
BRIN Sebut Limbah Biomassa Lignoselulosa Bisa untuk Bioetanol

BRIN menyatakan limbah biomassa lignoselulosa dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol yang mampu mendukung penyediaan energi bersih di Indonesia.


Rupiah Terus Melemah, Ini Penyebabnya Menurut Kajian Pengamat

7 Oktober 2023

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Terus Melemah, Ini Penyebabnya Menurut Kajian Pengamat

Rupiah terus melemah dalam sepekan terakhir. Apa saja penyebabnya?