TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah perwakilan perusahaan asal prefektur Okayama, Jepang, untuk kali pertama membuka peluang pengiriman tenaga kerja asal DI Yogyakarta.
BACA: Lowongan Terbuka, Jepang Butuh 350 Ribu Tenaga Kerja
“Kalau mengirim orang magang ke Jepang kan sudah sekian kali, namun kali ini Jepang membuka pengiriman tenaga kerja. Bagi DIY maupun Jepang ini baru pertama kalinya dilakukan,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Andung Prihadi Santosa usai pertemuan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan sejumlah perusahaan asal prefektur Okayama Jepang di Kepatihan, Yogyakarta Senin 8 Juli 2019
Andung mengatakan pemerintah daerah tentu tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Pemerintah daerah akan menjadi koordinator dan fasilitator untuk program kerja sama ketenagakerjaan tersebut, baik untuk keperluan magang maupun tenaga kerja.
Khusus untuk pengiriman tenaga kerja, diakuinya membutuhkan perhatian lebih karena persyaratan yang wajib dipenuhi lebih komplek dari persyaratan magang.
“Untuk magang misalnya, persyaratan bahasa minimal N5, sementara bagi tenaga kerja nantinya harus N4. Tentu tidak mudah," ujarnya.
Oleh sebab itu Dinas Tenaga Kerja akan berkoordinasi, mengumpulkan berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan mendata apakah bisa menyediakan 1.500 tenaga kerja pe rtahun, termasuk kebutuhan training.
Andung mengatakan peluang kerja sama ketenagakerjaan ini telah mendapat lampu hijau dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Sultan, ujar Andung, mengingatkan agar setiap kerja sama yang dilakukan wajib menguntungkan kedua belah pihak.
"Kami juga berharap, jangka waktu kerja sama ketenagakerjaan juga harus lama, minimal 10 tahun. Hal ini agar program yang dijalankan bisa terus berkelanjutan," ujar Andung.
Perwakilan perusahaan Okoyama Jepang, dari lembaga Advisor Open Care Union, Kubota Akira mengatakan, kedatangan mereka bertemu pemerintah DIY untuk memperkenalkan organisasi mereka yang membuka tenaga kerja untuk magang dan tenaga skill yang akan direkrut ke depannya.
“Kami datang untuk berkoordinasi dengan Pemda DIY. Apalagi karena ini pertama kalinya bagi kami membuka kerja sama magang maupun tenaga kerja. Dan kedatangan kami ke Yogyakarta ini juga atas rekomendasi dari perusahaan partner kerja kami,” ujarnya.
Kubota mengungkapkan, jangka waktu magang nantinya bervariasi antara tiga hingga lima tahun. Untuk mewujudkan rencana ini, perusahaan dari Okoyama Jepang akan segera bekerja mendata para peminat magang dalam waktu enam bulan ke depan. “Kami berharap kerja sama ketenagakerjaan ini bisa segera berjalan,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO