TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan perusahaan yang bergerak di sektor penerbangan bersepakat menyediakan tiket pesawat angkutan niaga berjadwal jenis jet untuk tipe low cost carrier atau LCC murah setiap tiga kali dalam sepekan, yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, dalam sehari, ada 11.626 kursi tiket angkutan udara yang diobral hampir setengah harga dari tarif normal.
Baca juga: Pemerintah Gelar Rapat Penurunan Harga Tiket Pesawat Sore Ini
"Rinciannya, maskapai Citilink ada total 62 penerbangan per hari untuk Selasa, Kamis, dan Sabtu total kursinya 3.348 kursi. Untuk Lion Group 146 penerbangan per hari dengan total kursi 8.278," ujar Susiwijono di kantor Kemenko Perekonomian, Senin, 8 Juli 2019.
Jumlah itu setara dengan 30 persen dari total kursi yang tersedia. Susiwijono mengimbuhkan, tiket murah ini akan disediakan untuk jam-jam penerbangan tertentu. Di antaranya untuk keberangkatan pukul 10.00 hingga 14.00 alias pada happy hour.
Ia menjelaskan, pada jam-jam itu, harga tiket maskapai akan dipatok 50 persen dari tarif natas atas atau TBA. Adapun sebelum diskon, maskapai Citilink mematok harga 85 persen dari TBA. Sedangkan Lion Air mematok 75 persen dari TBA.
Susiwijono mengatakan detail teknis penjualan tiket murah ini telah disepakati oleh pihak Garuda Indonesia Group, Lion Air Group, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan AirNav. Ia memastikan, penyediaan tiket murah ini bakal berlalu mulai 11 Juli 2019.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengatakan pemerintah akan melakukan pengawasan atau monitoring untuk mengawal kebijakan ini. "Kami dari Ditjen Udara, sesuai tupoksi, akan melakukan pengawasan terhadap kebijakan tadi," ujarnya saat ditemui di tempat yang sama.
Ihwal aturan yang menaungi, pemerintah akan melakukan pembahasan lebih lanjut. Polana menjelaskan, aturan itu akan dibahas oleh tiga kementerian. Di antaranya Kemenko Perekonomian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan.
Direktur Keuangan Citilink Indonesia Esther Siahaan mengatakan maskapainya siap menjalankan kesepakatan bersama pemerintah. "Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah pada happy hour," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Persero Muhammad Awaluddin mengatakan entitasnya telah memberikan insentif kebandaraan kepada maskapai. Ia memastikan, 16 bandara di bawah naungan AP II bakal turut mendukung pemerintah melorotkan harga tiket pesawat. Sedangkan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi menyebut entitasnya berkontribusi menyiapkan 14 bandara untuk mendukung insentif fiskal.