Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Mendadak Copot Bank Sentral Turki, Kurs Lira Jeblok

image-gnews
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar lira merosot lebih dari 3 persen setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengambil langkah mengejutkan dengan mencopot Gubernur Bank Sentral Turki Murat Cetinkaya dari posisinya.

Baca: Inflasi Turki Melonjak 25 Persen, Bagaimana Dampaknya ke Lira?

Nilai tukar lira kemudian dilaporkan turun 2,1 persen ke level 5,7487 per dolar AS pukul 08.54 pagi waktu Singapura. Nilai tukar tersebut setelah sempat melemah ke posisi 5,8247 pada perdagangan di Asia pagi ini, Senin, 8 Juli 2019, berdasarkan data Bloomberg.

Erdogan tiba-tiba mengumumkan pemecatan Murat Cetinkaya dari jabatan gubernur bank sentral, setelah dia dikatakan menolak permintaan tidak resmi untuk mengundurkan diri.

Keputusan resmi Presiden yang dirilis pada Sabtu pekan lalu, 6 Juli 2019 itu menyatakan bahwa Wakil Gubernur Bank Sentral Murat Uysal ditunjuk sebagai pengganti Cetinkaya.

Keputusan ini diambil hanya beberapa hari setelah tingkat suku bunga riil Turki meningkat menjadi sebesar 8,3 persen. Adapun inflasi mengalami perlambatan di luar ekspektasi sehingga memberikan ruang bagi pembuat kebijakan untuk memulai siklus pelonggaran.

Menurut sumber terkait yang identitasnya dirahasiakan, ketegangan antara Cetinkaya--yang masa jabatannya akan berakhir pada 2020--dengan pemerintah meningkat setelah pertemuan otoritas moneter pada 12 Juni 2019. Dalam pertemuan kebijakan itu, Bank Sentral Turki mempertahankan tingkat suku bunga.

Selama pertemuan tertutup setelah keputusan itu dikeluarkan, Erdogan disebut mengatakan kepada anggota parlemen dari partai yang berkuasa bahwa para politikus dan birokrat harus mendukung keyakinannya soal suku bunga yang lebih tinggi adalah penyebab inflasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dia (Erdogan) juga mengancam mengenakan konsekuensi bagi siapapun yang menentang kebijakan ekonomi pemerintah,” ungkap salah pejabat yang hadir dalam pertemuan tertutup itu, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pemecatan mendadak tersebut dapat memicu kembali kekhawatiran investor tentang independensi bank sentral, bahkan dapat menggagalkan reli lira Turki yang sudah dimulai sejak awal Mei lalu. “Tidak diragukan lagi ini adalah berita buruk bagi aset-aset Turki,” ujar Nigel Rendell, seorang analis senior di Medley, yang berbasis di London. “Sekali lagi Erdogan mencampuri urusan operasional bank sentral karena dia pikir dia tahu yang terbaik, padahal tidak."

Cetinkaya, yang ditunjuk sebagai Gubernur Bank Sentral Turki pada April 2016, dikritik karena bertindak terlalu lambat untuk mengetatkan kebijakan moneter selama pelemahan mata uang lira pada Agustus 2018. Dalam menghadapi gejolak pasar, ia meningkatkan suku bunga acuan sebesar 625 basis poin pada September dan menahannya sejak saat itu.

Baca: Lira Turki Hentikan Penurunan, Pasar Saham Global 'Rebound'

“'Kejahatan' yang dilakukan Cetinkaya adalah tidak memangkas suku bunga,” tulis Win Thin, kepala strategi mata uang global di Brown Brothers Harriman & Co., dalam sebuah riset. “Wakil Gubernur Murat Uysal disebut bakal menggantikannya, meskipun kita semua tahu sekarang siapa yang benar-benar mengendalikan kebijakan moneter."

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

15 jam lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

3 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

7 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

9 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

13 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

14 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

14 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

14 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.