TEMPO.CO, Jakarta - Wacana pembangunan jalan tol di wilayah utara provinsi itu yang digulirkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ditanggapi oleh Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT. Keberadaan jalan tol baru di kawasan pantai utara Jawa Barat itu nantinya akan diprioritaskan bagi industri dan diharapkan bisa mengurangi beban jalan tol Cipularang atau Cikampek.
Baca: IKEA Buka di Bandung, Ridwan Kamil Titip Bambu
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan bahwa sampai dengan saat ini prakarsa pembangunan jalan tol baik oleh Pemprov Jabar maupun badan usaha belum sampai ke pihaknya. Oleh karena itu BPJT belum dapat menindaklanjutinya. "Prakarsa belum masuk," ujar Danang akhir pekan lalu.
Danang menjelaskan, biasanya yang mengajukan usulan jalan tol adalah badan usaha, bukan pemerintah daerah. "Jadi, kalau badan usahanya ada minat prakarsa, nanti badan usaha mengajukan ke menteri (Menteri PUPR), menteri ke Dirjen Pembiayaan Infrasturktur dan ke (Dirjen) Bina Marga. Evaluasi teknis (dari) kami, setelah itu akan terima dokumen jadi," katanya.
Menurut Danang, pemerintah daerah juga bisa menjadi sponsor karena mereka telah memiliki badan usaha yang bisa segera diproses, hanya tinggal membentuk konsorsium. Namun, apabila badan usaha pemerintah daerah ingin maju tanpa konsorsium, harus ada penguatan di sisi modal sehingga ruang untuk melakukan investasi masih tersedia.
"Akan tetapi, kalau kita lihat sampai hari ini mereka masih belum bisa jadi proyek sponsor sehingga harus menggandeng swasta lainnya," kata Danang.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa jalan tol baru di wilayah utara Jabar dibutuhkan karena bisa mengurangi beban jalan tol Cipularang atau jalan tol Cikampek - Palimanan.
Baca: Salim Grup Tawarkan 10 Program ke Gubernur Ridwan Kamil
"Saya sudah diskusi dengan Ibu Cellica (Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana) untuk membangun tol baru di utara Jabar. Jadi truk dari kawasan industri jangan lewat tol Cipularang. Masih kita hitung dulu," kata Ridwan Kamil beberapa waktu lalu. Dengan adanya jalan tol baru, distribusi barang dari kawasan industri di Karawang atau Bekasi bakal lebih mudah.
BISNIS