4. Pastikan rekam jejak franchiser
Dengan kemudahan teknologi, masyarakat bisa dengan mudah mengecek rekam jejak calon mitra franchise sebelum memulai kerja sama. Caranya adalah dengan mencari dan melihatnya di media sosial. Benar atau tidak, serta aktivitasnya seperti apa. Pasalnya, untung ruginya bisnis juga bergantung kepada hal tersebut.
5. Jangan tergiur rayuan dan tetap bekerja keras
Menurut Djoko, saat ini banyak franchiser yang menawarkan bisnis auto-pilot alias pasti untung tanpa perlu dikontrol oleh pengusaha. Ia mengatakan para calon pengusaha sebaiknya tidak terjebak dengan tawaran itu.
"Jangan tergiur dengan kata-kata manis di mana orang itu bilang pasti untung atau autopilot," kata dia. Malahan, ia mengingatkan bahwa bisnis itu sudah pasti perlu kerja keras. "Butuh usaha, tanpa usaha itu lupakan."
6. Perhatikan dana yang dimiliki
Para calon pebisnis harus memperhatikan besar modal yang disiapkan. Hal tersebut akan menentukan seberapa besar bisnis franchise yang bisa dibeli. Namun, ia menyarankan agar tidak berbisnis franchise bila terlalu kecil modalnya. "Kalau kecil banget seperti franchise teh, saya saran jangan. Ngapain. Lebih baik duit franchise jadikan empat booth langsung jadi," tuturnya.
BACA: Modal Rp 2 Juta, Sudah Bisa Bisnis Waralaba Kuliner
7. Siap kehilangan uang
Tip pamungkas dari Djoko adalah agar calon pebisnis siap kehilangan duitnya ketika sudah memutuskan bisnis franchise atau waralaba. Misalnya, ketika modal yang disiapkan Rp 10 juta, maka ia harus siap duit itu tak kembali. "Kalau enggak rela jangan, bisnis itu berbicara risiko."