Adapun biaya operasional bulanannya diperkirakan sebesar Rp 5.750.000 dengan rincian gaji dua orang karyawan Rp 4.000.000 per bulan, sewa tempat Rp 1.500.000 per bulan, dan biaya lainnya Rp 250.000 per bulan. Dengan demikian net profitnya adalah Rp 3.250.000 per bulan.
Dengan mengusung konsep minuman kekinian berbahan dasar susu, teh, dan kopi, Loi Loi juga menawarkan bisnis waralaba untuk anak muda. "Kami membidik lingkungan kampus karena segmen kami harganya harga anak kampus," ujar Boy Alkasih, salah satu pengelola gerai Loi-Loi.
Untuk membeli merek Loi-Loi, calon pebisnis harus siap menggelontorkan duit Rp 15,9 juta untuk kontrak selama tiga tahun dan bonus 200 gelas minuman siap jual. "Kami tidak menarik royalti sedikit pun," tutur Boy.
Hanya saja, biaya tersebut masih belum termasuk gerai dagangan. Untuk membeli gerai, ada pilihan harga mulai Rp 8,5 juta hingga Rp 20 juta, bergantung kepada besar gerai.
Saat ini, gerai minuman yang sudah berdiri sejak 2016 itu telah tersebar di sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Maksar, Bekasi, Surabaya, Pontianak, dan Pekanbaru. Semua gerai itu dibuka dan dioperasikan oleh perusahaan. "Itu belum franchise, ada 4 di Jakarta kebanyakan di kampus," kata Boy.
Dalam kondisi sepi, Boy mengatakan gerainya bisa menjual sekitar 60 gelas minuman dalam sehari, atau rata-rata penjualan 100 hingga 150 gelas per hari. Adapun harga per gelasnya adalah sekitar Rp 15 ribu.