TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan setelah mengalihkan rute domestik dari Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka, maskapai Garuda Indonesia Group mengklaim mampu mencapai tingkat keterisian penumpang (seat load factor/SLF) lebih dari 85 persen. Garuda sendiri melayani rute Kertajati-Denpasar pp yang setiap hari terbang dengan Boeing 737-800 NG berkapasitas 162 penumpang.
BACA: Soal Laporan Keuangan Garuda, Luhut: Makanya Jangan Bohong-bohong
Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra mengatakan, capaian tingkat keterisian penumpang tersebut merupakan rata-rata tingkat keterisian penumpang terhitung sejak 1-5 Juli 2019.
“Operasional penerbangan Garuda di Bandara Kertajati menunjukan trafik penumpang yang menjanjikan. Ke depan, kami cukup optimistis dapat memaksimalkan potensi pengembangan jaringan penerbangan dari bandara ini ke wilayah lainnya," kata Askhara dalam siaran pers, Sabtu 6 Juli 2019.
Namun ia mengakui, kendati load factor rute Kertajati - Denpasar cukup baik, rute lainnya yang dilayani Garuda masih perlu ditingkatkan lagi. Apalagi, mengingat bandara ini adalah bandara baru. "Bandara Kertajati memiliki potensi yang cukup besar dan menjanjikan."
Sebagai maskapai nasional, Garuda Group akan terus mendukung pengembangan bandara Kertajati khususnya dengan meningkatkan SLF. Adapun Garuda akan terus memonitor operasional penerbangan dan trafik penumpang.
Layanan penerbangan melalui Bandara Kertajati ini merupakan upaya Garuda untuk mendukung program pemerintah, khususnya untuk turut mempercepat pertumbuhan perekonomian baru dan pariwisata di daerah Jawa Barat dan sekitarnya melalui perluasan akses konektivitas penerbangan nasional.
BACA: Setelah Garuda, KPPU Periksa Bos Citilink
BISNIS