TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam turun Rp 3.000 pada perdagangan hari ini. Penurunan ini jika dibandingkan dengan harga emas yang terakhir diunggah Antam pada Kamis, 4 Juli 2019 yang sebesar Rp 711.000 per gram.
Baca: Harga Emas Fluktuatif, Simpan Bentuk Batangan atau Perhiasan?
"Harga emas batangan satu gram Rp 709.000," tulis dalam situs resmi logammulia.com pada Jumat, 5 Juli 2019.
Jika dibandingkan dengan harga emas pada awal 2019, harga hari ini terhitung masih lebih tinggi. Pada 2 Januari, harga emas tercatat Rp 665.000 per gram. Pada 21 Februari, harga naik menjadi Rp 677.000 per gram. Pada 6 Maret, harga kembali turun jadi Rp 656.500 per gram.
Pada 26 Maret, harga logam mulia itu kembali naik jadi Rp 672.000 per gram. Bulan Mei, harga kembali turun jadi Rp 661.000 per gram. Kendati begitu, pada Juni, harga terus naik. Pada 10 Juni harga berada pada Rp 681.000 per gram.
Lalu, pada 21 Juni harga semakin naik menjadi Rp 702.000 per gram. Pada 25 Juni harga emas mencapai Rp 713.000 per gram. Bahkan, pada 3 Juli, harga emas memecahkan rekor tertinggi baru Rp 714.000 per gram.
Emas batangan ANTAM LM dijamin dengan sertifikat London Bullion Market Association. Berdasarkan situs logammulia.com, harga emas batangan Antam di butik Pulogadung, Jakarta hari ini, yaitu:
1 gram Rp 709.000
2 gram Rp 1.367.000
3 gram Rp 2.029.000
5 gram Rp 3.365.000
10 gram Rp 6.665.000
25 gram Rp 16.555.000
50 gram Rp 33.035.000
100 gram Rp 66.000.000
250 gram Rp 164.250.000
Sedangkan, harga emas berukuran 500 gram mencapai Rp 329,3 jutaa. Sementara harga emas batangan 1.000 gram atau 1 kilogram sebesar Rp 658,6 juta.
BACA: Harga Emas Pecahkan Rekor Tertinggi Rp 714.000 per Gram
Adapun dalam situs itu, tertulis sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen (untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non NPWP). "Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22," tulis situs tersebut.
Ikuti perkembangan harga emas di Tempo.co
HENDARTYO HANGGI