TEMPO.CO, Manado - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin ada kegiatan wisata tahunan di Sulawesi Utara untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Baca: Ke Sulut, Jokowi Tinjau Infrastruktur Pendukung Pariwisata
"Sekarang juga, pemda dan Kementerian Pariwisata membuat annual event yang pasti. Minggu ke berapa, bulannya apa. Jadi orang ke sini ada terus yang ditonton. Ini juga disiapkan, harus ada yang menyiapkan," kata Presiden Joko Widodo di salah satu "resort" di desa Maen, wilayah yang direncanakan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan-Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis.
KEK Tanjung Pulisan-Likupang itu akan berdiri di atas lahan seluas 396 hektare. "Minimal tiap minggu harus ada, minimal Sabtu-Minggu harus ada tontonan. Di sini kan banyak tontonan budaya banyak. Entah di Manadonya, entah di KEK-nya. Terserah, tapi harus ada terus," ucap Jokowi.
Masyarakat, menurut Jokowi, juga harus menjaga budaya bersih, senyum dan melayani. "Masyarakat berkaitan dengan budaya, budaya bersih, budaya senyum, budaya melayani dan tentu saja yang berkaitan dengan misalnya hal-hal kecil tapi nanti mungkin urusan restoran, kebersihan toiletnya. Ini tidak mudah. Ini pekerjaan besar," katanya.
Jokowi menjelaskan pemerintah pusat telah membantu dalam banyak hal seperti perluasan terminal di Bandara Sam Ratulangi Manado. Perluasan terminal itu memungkinkan tambahan kapasitas jumlah penumpang yang bisa ditampung, dari 2 juta menjadi 6 juta penumpang.
"Sudah berapa kali lipat itu? Tadi ada keluhan lagi runway-nya diperpanjang, ya sudah diperpanjang. Kemudian masuk ke lapangan di sini, ada masalah KEK yang tidak selesai karena di swasta masih ragu-ragu, kita selesaikan. Kalau masalah KEK selesai, mereka harus investasi konkret," tutur Jokowi.
Artinya, kata Jokowi, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta juga sama-sama bekerja dalam membangun kawasan wisata di Sulawesi Utara. Ia mencontohkan, untuk menggarap kawasan wisata bisa diserahkan kepada profesional baik swasta atau mungkim seperti Mandalika yaitu ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation).
"Lalu PU (pekerjaan Umum) masuk lagi selesaikan tolnya, tol Manado-Bitung. Untuk yang ke pulau Lembeh supaya juga cepet, dari daratan besar di sini ke pulau Lembeh juga akan dibangun jembatannya. Banyak banget ini," ucap Jokowi.
Namun Jokowi tidak menjelaskan berapa total dana yang dikucurkan untuk mendukung infrastruktur pariwisata tersebut. "Duh (nilai investasi) gak menghitung. Banyak banget. Banyak banget, tanya saja terminal sama runway-nya, jalannya berapa."
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulut sendiri, utamanya ke Manado dan Bitung pada 2015 sebanyak 20 ribu, lalu tahun 2016 meningkat menjadi 40 ribu atau dua kali lipat. Selanjutnya pada 2017 sebanyak 80 ribu, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120 ribu.
Dalam 4 tahun kunjungan wisman ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10 persen.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam kunjungan kerja yaitu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca: Jokowi Wacanakan Menteri Milenial, Apindo Usulkan Pendiri Gojek
Selain itu ada para menteri yang mendampingi Presiden Jokowi adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Sekretaris Militer Presiden Marsdya TNI Trisno Hendradi, Staf Khusus Presiden Johan Budi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
ANTARA