TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset, Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Berly Martawadaya mengatakan sedang menganalisis kebijakan-kebijakan yang perlu diambil untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi jilid dua. Menurut dia, fokus pertama kebijakan ekonomi Jokowi harus bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan energi.
Baca juga: Jokowi Undang Tim Pemenangan ke Istana Bogor
"Karena saat ini semakin rentan kita dan kurang strategis," kata Berly di Gedung Badan Koordinasi Penanganan Modal, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
Kedua, kata dia, pemerintah harus meningkatkan industri yang kompetitif. Menurut dia, pada awal waktu pemerintah bisa memberikan perlindungan atau insentif terlebih dahulu bagi industri. "Lalu kita bikin kompetitif," ujarnya.
Kompetitif, kata dia, dalam arti industri yang siap berorientasi pada ekspor. "Kalau mau growth di atas 6 persen, mau kurangin fluktuasi rupiah harus meningkatkan sektor industri yang ekspor oriented," kata Berly.
Fokus ketiga yang menurut Berly penting, yaitu mengurangi kesenjangan. Dia melihat pemerintah sudah bagus berniat mengurangi Jawa sentris.
Namun, kata dia, ke depan hal itu harus terus ditingkatkan. Dia melihat seperti di Jawa, sudah banyak tol dibangun. Pembangunan itu harus terus berlanjut di Sumatera dan Sulawesi.
"Masak Jawa sudah jadi, Sumatera baru sampai Palembang. Tol Sulawesi baru hanya beberapa puluh kilometer. Jadi ini yang kita tunggu di jilid 2 (pemerintahan Jokowi)," kata dia.
Dia juga mengatakan, pemerintah juga perlu lebih memperhatikan industri farmasi. Karena, kata dia, industri itu merupakan salah satu sektor yang strategis dan potensial dikembangkan.
Selain itu, kata dia, pemerintah perlu mengetahui dengan detail dan menganalisis sub industri atau sub sektor yang memang benar
benar potensial untuk dikembangkan.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019 - 2024. Jokowi-Ma'ruf bakal dilantik pada 20 Oktober mendatang.
DEWI NURITA