TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan pemerintah menargetkan proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) kelar akhir Juli ini. Menurut Sofyan, pembebasan lahan yang belum kelar itu terpencar di beberapa kawasan.
Baca : Pembangunan LRT, Jalan Setiabudi Tengah Ditutup Mulai Senin
"Lahan yang belum dibebaskan itu ada beberapa yang di depo dan beberapa titik di jalur rel LRT, " ujar Sofyan saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa, 2 Juli 2019.
Pembahasan terkait pembebasan lahan ini dirembuk dalam rapat bersama Menteri Perhubungan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, dan PT Adhi Karya selaku kontraktor. Dari hasil rapat, Sofyan mengatakan proyek LRT akan rampung dan dapat beroperasi pada 2021.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan pembebasan lahan difokuskan di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Saat ini, proses pembebasan lahan terkendala negosiasi lantaran kepemilikannya pribadi.
Menurut Zulfikri, saat ini lahan yang masih dalam proses pembebasan berjumlah 181 bidang. Ia mengakui, 50 persen di antaranya belum berhasil dibebaskan.
Sementara itu secara keseluruhan, proyek pembangunan LRT telah mencapai 63,13 persen. Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan kemajuan proyek LRT secara rinci untuk ruas Cawang-Cibubur mencapai 82,77 persen, Cawanf-Kuningan-Dukuh Atas 52,064 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 57,11 persen.