Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Idul Adha, Dinas Kesehatan DIY Monitoring Kesehatan Ternak

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Kesehatan DIY kian intens melakukan monitoring terhadap kesehatan ternak untuk persiapan hari raya Idul Adha. Monitoring dan pengawasan fokus dilakukan DIY mengingat daerah seperti Kabupaten Gunung Kidul selama ini turut menjadi jalur mobilisasi ternak dari luar daerah termasuk dari daerah endemis seperti Boyolali, Sragen, Pacitan dan Wonogiri.

BACA: Ratusan Kilogram Limbah Hewan Kurban Dibuang ke Kali Cipinang

"Tindak surveilans ternak harus dilaksanakan dengan baik termasuk untuk mengetahui kemungkinan dampak penyakit tersebut terhadap manusia, hal ini harus dilakukan di daerah perbatasan," Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan DIY Trisno Agung Wibowo dalam keterangannya saat sosilisasi Pemilihan dan Penanganan Daging Kurban Menjelang Idhul Adha Tahun 1440 H/2019 M di Gunung Kidul Yogyakarta, Senin 1 Juli 2019.

Berkaca dari kasus di wilayah Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo Gunungkidul saat ditemukan sapi mati mendadak yang diduga karena antraks medio Mei 2019 lalu.

BACA: Rayakan Idul Adha di India, Rumah Shah Rukh Khan Diburu Penggemar

Hasil yang diperoleh setelah penelitian laboratorium kasus Bejiharjo itu dinyatakan negatif penularannya bagi manusia. Meski demikian, ujar Agung, kasus itu harus diamati sampai 120 hari ke depan.

Agung menuturkan untuk langkah antisipasi terjadinya penularan, apabila masyarakat hendak menyembelih sapi untuk kurban harus memiliki surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Surat SKKH ini dikeluarkan oleh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) atau Dinas Peternakan setempat.

Selain itu surat SKKH bisa juga diperoleh melalui laboratorium yang menangani bidang itu demi memasatikan kesehatan dan keamanan hewan tersebut.

Soal potensi terjadi penularan kasus antraks dari manusia ke manusia, Agung menuturkan penularan seperti itu tidak akan terjadi. Tetapi penularan dari hewan ke manusia bisa terjadi.

Mengingat penyakit antraks ini sangat cepat dampaknya, maka apabila ada kasus bergejala positif  harus segera ditangani dan di screening. Seperti yang telah dilakukan di Desa Bejiharjo hasilnya diketahui tidak ditemukan penularan antraks dari hewan ke manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Gunung Kidul Asman Latif dalam forum itu mengungkapkan  Gunung Kidul menjadi salah satu wilayah penyedia hewan kurban baik di DIY maupun luar daerah seperti Jakarta.

"Ternak-ternak yang keluar dari  Gunung Kidul kami pastikan bebas antraks serta dibuktikan melalui SKKH," ujarnya.

Hewan yang keluar dari Gunung Kidul ditandai dengan SKKH bebas antraks, artinya setiap binatang yang keluar sebelum keluar dari pasar diperiksa ketat. Dengan cara mengambil sampel darahnya, lalu diuji di laboratorium. Sehingga SKKH hanya bisa dikeluarkan apabila ternak itu betul-betul sehat.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Gunung Kidul menuturkan tidak perlu khawatir mencari ternak sapi kurban di Gunung Kidul. Menurutnya akan lebih aman jika mencari ternak sapi itu tidak ke kandang individu atau perorangan. Melainkan di pasar-pasar hewan. Sebab dari pasar, pihaknya bisa mengawasi  kepastian bahwa hewan yang akan dibeli tersebut memiliki SKKH.

Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Kidul hingga awal Juli 2019 ini, pasca kasus dugaan antraks mencuat Mei 2019, telah mengaktifkan kembali check point satu persatu hewan-hewan di dua pasar hewan Gunung Kidul yaitu Pasar Hewan Sihono di Playen dan Pasar Hewan Ngebrak di Semanu Gunung Kidul.

Sedangkan untuk wilayah yang dinyatakan zona merah yang diduga menjadi wilayah berkembangnya antraks di Gunungkidul yaitu Dusun Grogol 1-6, untuk sementara pemerintah masih belum mengijinkan ternak keluar wilayah itu sebelum pemeriksaan untuk mengantisipasi potensi berkembangbiaknya spora Zoonosi Antraks lebih luas di Gunungkidul.

Meskipun Gunung Kidul sendiri bukan sebagai wilayah endemis antraks dan sekarang telah dilakukan vaksinasi di zona merah tersebut.

Untuk persiapan Idul Adha ini, Dinas Pertanian Gunung Kidul melalui puskewan di tiap wilayah yang membawahi Pasar Hewan Sihono dan Semanu menerjunkan  petugasnya setiap hari pasaran untuk memantau hewan kurban yang akan dikirim keluar daerah.

Dari data yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Kidul ketersediaan ternak/hewan kurban sampai awal Juli ini sebanyak 152.663 ekor sapi jantan. Sebagai gambaran, pada Idul Adha tahun 2018 lalu jumlah sapi yang dipotong ada sebanyak 18.701 ekor.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

8 hari lalu

Umat Muslim menghadiri salat Idul Fitri yang menandai akhir Ramadan, di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Tua Yerusalem, 10 April 2024. REUTERS/Ammar Awad
Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Pertamina: Stok dan Penyaluran LPG 3 Kg di Jawa Timur Aman

27 Juli 2023

Warga antre untuk membeli tabung gas LPG 3kg di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 26 Juli 2023. Pemerintah daerah setempat bersama Pertamina menggelar operasi pasar murah dengan Harga eceran terendah (HET) Rp16 ribu per tabung untuk mengatasi kelangkaan LPG 3kg yang terjadi sejak satu bulan terakhir. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Pertamina: Stok dan Penyaluran LPG 3 Kg di Jawa Timur Aman

Pertamina memastikan penyaluran dan stok LPG 3 kg di Jawa Timur dalam keadaan aman atau mencukupi kebutuhan masyarakat.


Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Bos Pertamina Singgung Dampak Hari Libur

25 Juli 2023

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, ketika ditemui awak media di ICE BSD Tangerang, Selasa, 25 Juli 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Bos Pertamina Singgung Dampak Hari Libur

Dirut Pertamina Nicke Widyawati, buka suara soal isu kelangkaan LPG 3 kg bersubsidi.


Survei BI: Optimisme Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Semakin Tinggi

16 Juli 2023

Ilustrasi Pemulihan Ekonomi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A./foc.
Survei BI: Optimisme Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Semakin Tinggi

Survei konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menunjukkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.


Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

9 Juli 2023

Sampel darah milik warga saat pengambilan sampel darah di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Dinas Kesehatan Gunungkidul melakukan pengambilan sampel darah untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

Antraks biasanya ditemukan pada hewan ternak dan dapat ditularkan ke manusia.


Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

9 Juli 2023

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

Antraks menjadi suatu kondisi yang masih kerap terjadi di seluruh negara berkembang.


Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

6 Juli 2023

Petugas melakukan pemeriksaan hewan ternak. ANTARA/HO-Instagram dpkh_gunungkidul
Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

Tiga warga di Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, meninggal akibat penyakit antraks yang ditularkan dari hewan ternak. Begini faktanya.


Libur Idul Adha, Bandara Yogyakarta Catat Lonjakan Penumpang 59 Persen

6 Juli 2023

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Libur Idul Adha, Bandara Yogyakarta Catat Lonjakan Penumpang 59 Persen

Bandara Yogyakarta mencatat adanya lonjakan penumpang sebesar 59 persen atau 96.304 orang saat libur Idul Adha.


Pedagang Sapi asal Bima NTB Menjerit, Ribuan Sapi Kurban Tak Laku Dilarang Dibawa Pulang

5 Juli 2023

Pedagang sapi kurban di Jalan KSU, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Ruslan menunjukan barcode penanda sapi dagangannya sehat, Selasa, 23 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pedagang Sapi asal Bima NTB Menjerit, Ribuan Sapi Kurban Tak Laku Dilarang Dibawa Pulang

Para pedagang sapi asal Bima NTB menjerit gara-gara ribuan sapi untuk Idul Adha lalu tak terjual. Dilarang dibawa pulang ke NTB.