TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat telah terjadi deflasi sebesar 0,14 persen pada golongan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Tarif tiket pesawat juga menyumbang deflasi 0,04 persen karena tarif batas atas sudah diturunkan 12-16 persen sejak pertengahan Juni lalu.
Baca: Tak Bahas Tiket, Luhut Pandjaitan Ungkap Pertemuan dengan Garuda
"Yang membuat transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi dengan andil 0,03 persen, di sana karena tarif angkutan udara sudah mulai turun," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019.
Menurut Suhariyanto, dilihat dari 82 kota yang dipantau BPS, 32 kota mengalami penurunan harga tiket pesawat. Penurunan tertinggi terjadi di Makassar yang mencapai 12 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Demikian juga penerbangan dari Batam,tarif angkutan udara juga turun 11 persen dibanding Mei 2019," kata dia.
Sebaliknya, terjadi inflasi pada angkutan antarkota. Dia mengatakan angkutan antar peminatnya menjadi lebih banyak, karena itu menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen. "Jadi kenaikan tiket bus antar kota antar provinsi terjadi. Kenaikan tertinggi terjadi di Madiun, yang harganya naik 30 persen dibanding bulan sebelumnya," ujar Suhariyanto.
BPS mencatat, inflasi sepanjang Juni 2019 sebesar 0,55 persen. Laju inflasi tersebut lebih rendah daripada bulan sebelumnya atau Mei yang sebesar 0,68 persen. "Penyebab utama karena naik harga emas perhiasan, cabai merah dan beberapa sayuran, kata Suhariyanto.
Baca: Turunkan Harga Tiket Pesawat, Menteri Teken RPP Insentif Fiskal
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari hingga Mei 2019 (year to date) mencapai 2,05 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,28 persen.
Ikuti berita terbaru tentang tiket pesawat di Tempo.co
HENDARTYO HANGGI