TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memberikan sinyal bahwa pembangunan jalan tol Solo - Yogya dan Tol Yogyakarta-Bawen akan segera dimulai setelah mendapat lampu hijau dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menanggapi ini, masyarakat di sejumlah daerah yang kemungkinan akan dilalui proyek meminta pemerintah memberikan ganti rugi yang layak.
Baca: Menteri PU Buka-bukaan soal 2 Paket Proyek Tol Solo - Yogyakarta
"Sudah pernah dengar rencana proyek tol sejak 2018. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan, tidak pernah ada sosialisasi juga. Jika benar jadi dibangun harapannya ganti rugi yang layak," kata Tumidi warga yang tinggal di daerah yang diperkirakan akan menjadi "exit tol" Yogya-Solo di Dusun Gondangan, Maguwoharjo, Depok Sleman, Senin 1 Juli 2019.
Menurut dia, sebenarnya dirinya keberatan jika tempat tinggal dan sekaligus tempat usaha "laundry" miliknya harus digusur untuk proyek jalan tol. "Kalau terkena dampak dan direlokasi maka dia akan kehilangan mata pencaharian. Kalau pindah harus adaptasi lagi, harus nyari pasar lagi. Saya sudah 30 tahun tinggal dan membuka usaha di sini," kata Tumidi.
Namun jika sudah menjadi keputusan pemerintah, maka Tumidi pun pasrah. Karena itu, ia berharap ganti rugi yang diberikan kelak dapat menjadi modal usaha untuk sandaran hidup baru setelah tergusur.
Tumidi mengatakan, jika nanti benar-benar terdampak tol, maka dirinya siap untuk memasang harga. "Setidaknya lebih tinggi dari harga jual saat ini yang berkisar antara Rp4 juta hingga Rp8 juta per meter perseginya. Saya siap relokasi asal nanti ada kejelasan soal ganti ruginya," katanya.
Warga lain yang tinggal di Dusun, Gondangan Sugeng, juga mengaku merasa keberatan jika harus relokasi. "Asalkan pemerintah memikirkan dampaknya dan saat ganti rugi harganya sesuai, saya tidak masalah," katanya.
Rencana pembangunan jalan tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen sudah mulai ada titik terang setelah adanya persetujuan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogakarta dan Kementerian PUPR.
Baca: Tol Solo - Yogyakarta, PUPR: Tak Ada Penolakan, Jalan Terus
Ada dua titik yang akan menjadi "exit tol", untuk tol Yogya-Solo rencananya akan dibangun di Maguwoharjo, Depok tepatnya sekitar Lotte Mart. Sedangkan untuk exit tol Yogyakarta-Bawen rencananya akan dibangun di sekitaran Westlake di Kecamatan Gamping. "Kami masih menunggu, sejauh ini belum ada informasi, warga sepertinya juga belum ada yang menjual tanah," kata Camat Gamping Arief Marwoto.
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman menyebutkan hingga saat ini belum ada makelar tanah yang datang untuk bertanya. "Sejauh ini belum ada makelar tanah yang datang dan bertanya. Kami juga belum bisa menyampaikan lokasinya-lokasinya karena memang dari pusat belum ada pemberitahuan apa-apa," kata Kepala DPUPKP Kabupaten Sleman Sapto Winarno.
Baca berita terkait pembangunan Tol Solo - Yogya di Tempo.co
ANTARA