TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat inflasi pada bulan Juni tembus 0,45 persen secara month to month atau secara bulanan. Adapun secara tahunan atau year on year BI mencatat inflasi pada bulan Juni mencapai 3,21 persen.
BACA: Bappenas: Pembangunan Ibu Kota Baru Dongkrak Inflasi 0,2 Persen
"Jadi dari survei pemantauan harga pada minggu terakhir Juni, inflasi di 0,45 persen itu month to month sedangkan 3,21 persen year on year," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo kepada awak media usai mengikuti salat Jumat di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat 28 Juni 2019.
Badan Pusat Statistik atau BPS sebelumnya melaporkan inflasi Mei 2019 mencapai 0,68 persen. Inflasi pada bulan ramadan tersebut, tercatat sesuai dengan rata-rata inflasi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yakni 0,68 persen.
BACA: Harga Anjlok, Peternak Obral Ayam di Pinggir Jalan
Menurut BPS, inflasi ini dipicu oleh pergerakan harga bahan pangan bergejolak sebesar 1,45 persen dan harga transportasi angkutan udara akibat pola musiman. Adapun secara tahunan, inflasi Mei 2019 tercatat 3,32 persen yoy.
Dody melanjutkan inflasi bulan Juni tersebut masih terjaga dalam batas aman. Penyebab inflasi, kata Dody, masih sama seperti pada bulan Mei akibat pola musiman Idul Fitri dan bulan ramadan.
"Penyebab inflasi masih terbawa dari bulan kemarin, seperti cabai, angkutan dalam kota, tetapi semuanya ke arah tren yang menurun," kata Dody.
Dengan kondisi demikian, Bank Indonesia cukup optimistis inflasi sampai akhir tahun akan masuk dalam rentang target yang sudah ditentukan, yakni berada di bawah mid target 3,5 persen. Selain itu, Dody menuturkan, kondisi inflasi tetap membuat daya beli masyarakat terjaga dengan inflasi yang juga cukup rendah.