TEMPO.CO, Jakarta – Manajemen PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk atau GMF turut berupaya menyokong maskapai mengefisienkan biaya operasionalnya melalui peningkatan kapabilitas perawatan dalam negeri. Langkah ini sejalan dengan imbauan pemerintah kepada sejumlah sektor aviasi untuk memberikan insentif atau keringanan biaya demi menurunkan harga tiket pesawat.
BACA: Tiket Pesawat Mahal, Turis Wisman di Indonesia Ogah Pelesir Lama
Pelaksana tugas Direktur Utama GMF Tazar Marta Kurniawan mengatakan peningkatan kapabilitas dilakukan supaya maskapai nasional tidak lagi mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan perawatan komponen pesawat ke luar negeri. “Yang sudah pasti, perawatan komponen atau engine (mesin),” ujar Tazar kala ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juni 2019.
Menurut Tazar, biaya perawatan pesawat di dalam negeri lebih murah ketimbang di luar negeri. Di dalam negeri, ongkos yang mesti dikeluarkan maskapai berkisar US$ 40 hingga 50 per jam. Sedangkan di luar negeri, biaya perawatan bisa berlipat dua kali dengan kisaran US$ 90. Selain itu, perawatan pesawat ke luar negeri membutuhkan biaya transportasi.
BACA: Tiket Pesawat Mahal, Pemerintah Diminta Beri Insentif Pajak
Adapun saat ini, GMF tengah berupaya memperlengkap peralatan perawatan mesin pesawat. Termasuk mengadakan peralatan-peralatan yang sebelumnya hanya tersedia di hanggar Eropa, Malaysia, dan Amerika Serikat.
“GMF saat ini baru dapat liason untuk (melakukan perawatan pada) engine (mesin) A230,” ujarnya. GMF akan meningkatkan kapabilitas untuk jenis pesawat lain, selain Airbus seri A320 sehingga maskapai bisa menghemat biaya perawatan.
Pemerintah sebelumnya meminta maskapai penerbangan berbiaya murah atau LCC melorotkan harga tiketnya untuk jadwal dan rute tertentu. Permintaan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pada 20 Juni 2019. Darmin mengatakan pihaknya bakal mengucurkan insentif fiskal kepada sejumlah pelaku jasa dan kegiatan yang berkaitan dengan industri penerbangan.
Upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk membantu stakeholder mengefisienkan biaya di sektor aviasi sehingga dapat menekan harga tiket pesawat. Sementara itu, kebijakan penurunan harga tiket penerbangan akan diberlakukan untuk maskapai LCC dengan jadwal penerbangan tertentu mulai pekan ini.