TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan memandang tidak ada pemaksaan bagi masyarakat Jawa Barat untuk pindah dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, ke Bandara Kertajati, Majalengka. Luhut menyebut Bandara Kertajati masih bisa dimanfaatkan bagi masyarakat di sekitarnya sembari menunggu akses jalan menuju ke sana selesai dibangun.
Baca juga: Kemenhub Yakin Bandara Kertajati Dorong Pertumbuhan Ekonomi
“Enggak juga, kan di sekitar itu banyak penumpang, ya memang (untuk tol) masih ada urusan pembebasan lahan,” kata Luhut saat ditemui usai rapat bersama Badan Anggaran DPR di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juni 2019.
Sementara itu, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin, menyadari ada keluhan masyarakat terkait akses menuju Bandara Kertajati. Untuk itu, pemerintah menempuh dua solusi jangka pendek. Pertama penyediaan transportasi umum, dan kedua percepatan pengerjaan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan.
Ridwan mengatakan pemindahan sejumlah penerbangan ini dilakukan agar Bandara Kertajati tidak terbengkalai begitu saja. Sebab, biaya operasional dari bandara terus berjalan, sementara pengelola kekurangan pemasukan akibat minimnya frekuensi penerbangan. “Ya biar seimbanglah, ada pengeluaran, ada pendapatan juga,” kata dia.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sebelumnya resmi merilis surat pemindahan rute pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati. Surat bernomor AV.004/0274/KUM/DRJU/VI/2019 yang diteken pada 13 Juni menyatakan pemindahan rute berlaku mulai hari ini, Sabtu, 15 Juni 2019.
Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT BIJB Agus Sugeng mengatakan, setelah pemindahan dilakukan, Bandara Kertajati akan memiliki 13 jadwal rute penerbangan saban hari dengan jumlah frekuensi mencapai 19 pergerakan. Sebelumnya, bandara ini melayani 10 rute termasuk internasional untuk tujuan umrah. Namun, belakangan, sama sekali tak ada maskapai yang menerbangkan pesawat dari Kertajati.
Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sugiyartanto, mengatakan pembangunan akses menuju Bandara Kertajati juga dilakukan dengan membangun jalan langsung dari Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Sugi menyebut pihaknya telah meminta pemerintah daerah setempat agar mempercepat proses penyediaan jalan akses ini.
Dengan demikian, jalan akses sepanjang 4 kilometer ini akan melengkapi jalan Tol Cisumdawu yang menghubungkan masyarakat dari arah selatan menuju Bandara Kertajati. Tol ini masih dalam tahap pembangunan karena terkendala masalah pembebasan lahan. Sugi menyebut kementeriannya menargetkan agar tol ini baru bisa beroperasi secara penuh pada 2021 dan 2022.