TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperhatikan harga dasar pangan setelah adanya harga ayam yang anjlok di dua lokasi.
Baca juga: Harga Ayam di Berbagai Kota Anjlok, Bagaimana di Bojonegoro?
Bambang Haryo yang menjadi anggota Badan Anggaran DPR ini juga meminta Darmin untuk bisa memberantas kartel pangan. "Saya tadi sampaikan ke WA bapak ada harga pangan ayam, dari peternak Rp 7 ribu diterima, tapi dijual di pasar dengan harga Rp 29 ribu, jadi kartel pangan itu harus dihilangkan semua pak," kata Bambang di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Selasa 25 Juni 2019.
Adapun sebelumnya, Badan Anggaran DPR bersama dengan empat menteri koordinator mengelar rapat bersama. Rapat ini digelar guna menerima usulan mengenai pagu anggaran indikatif masing-masing kementerian koordinator untuk tahun anggaran 2020. Dalam rapat tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengajukan pagu anggaran sebesar Rp 409,3 miliar.
Darmin mengatakan terjadinya harga pangan ayam yang anjlok tersebut adalah hal yang wajar. Hal ini, kata dia, juga sering menimpa komoditas pangan lain seperti cabai. Kendati demikian, ia memastikan peristiwa ini tidak akan terjadi dalam jangka waktu yang lama.
"Itu hanya kejadian sesaat, sehingga jangan dipakai jadi ukuran bahwa pasar kita seperti itu ya. Pasar kita itu mungkin relatif belum terlalu efisien," kata Darmin kepada sejumlah awak media usai mengikuti rapat dengan Badan Anggaran DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa.
Sementara itu, harga ayam yang anjlok dilaporkan terjadi di daerah Solo, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Harga ayam yang anjlok, membuat para peternak di Solo mengobral ayamnya di pinggir jalan. Dengan menjual ayam langsung ke konsumen diharapkan peternak bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi.
Saat ini harga ayam di tingkat peternak hanya Rp 8.000-Rp 10.000 per kg. Ini hanya separuh dari harga pokok produksi (HPP) yang mencapai Rp 18.500/kg.
"Mestinya kalau HPP saja 18.500, harga ayam selayaknya Rp20.000/kg. Tapi sekarang ini dengan HPP saja berada jauh di bawahnya," terang Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) wilayah Jawa Tengah (Jateng), Parjuni, Ahad 23 Juni 2019.
Sedangkan di Yogyakarta, Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) bakal menggelar aksi membagikan tak kurang 5.800 ekor ayam hidup kepada warga Yogya di berbagai titik kota pada hari Rabu, 26 Juni 2019.
Pembagian ayam gratis ini sebagai bentuk protes anjloknya harga ayam yang dialami peternak sejak September 2018 silam hingga Juni 2019 ini. Aksi ini merupakan bentuk seruan pada pemerintah dan publik luas di Yogya jika harga ayam potong saat ini membuat peternak dalam kondisi sekarat dan nyaris bangkrut.
DIAS PRASONGKO | BISNIS.COM | PRIBADI WICAKSONO