TEMPO.CO, Jakarta - Setelah supermarket Giant dikabarkan bakal menutuo enam tokonya, kinerja saham induk usahanya, PT Hero Supermarket Tbk., masih terpantau positif pada perdagangan hari Senin, 24 Juni 2019. Berdasarkan data RTI, kinerja saham emiten dengan kode saham HERO ini naik 1,80 persen ke level 850 per lembar hingga pada 14.55 WIB.
Baca juga: Sejumlah Gerai Tutup, Giant Ekspress Gelar Pesta Diskon
Berdasarkan pergerakan saham, harga saham sempat melonjak ke level tertinggi sebesar 860 per lembar sebelum perdagangan sesi pertama, namun kemudian terus susut. Adapun secara year to date, emiten HERO masih menguat sebesar 7,59 persen.
Kendati demikian, secara tahunan (year on year) saham HERO justru mengalami penurunan sebesar 8,60 persen. "Harga saham HERO juga memiliki pergerakan sangat random, sehingga pergerakan sahamnya cenderung stabil dalam rentang harga 750 hingga 1000 per lembarnya," kata Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta ketika dihubungi Tempo, Senin 24 Juni 2019.
Sebelumnya, toko ritel Giant Ekspress yang dikelola oleh Hero Supermarket mengumumkan bakal menutup enam gerai yang ada di wilayah Jabodetabek. Karena itu toko ritel Giant Ekspres menggelar diskon penutupan gerai hingga 28 Juli 2019 mendatang. Beberapa gerai yang bakal ditutup berada di lokasi, Mampang, Cinere, Pondok Timur, Jati Makmur, Cibubur dan Wisma Asri.
Nafan mengatakan, penutupan sejumlah gerai sejalan dengan kinerja yang terus mengalami kerugian. Ia mengatakan, berdasarkan laporan keuangan, perseroan mengalami net loss berturut-turut sejak 2017, kemudian 2018. "Efisiensi bisnis diperlukan dalam mengurangi potensi kinerja net loss pada perilisan laporan keuangan berikutnya," kata Nafan.
Baca juga: Giant Ekspress Diskon Tutup Toko, Dari Minyak Goreng hingga Susu
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, sepanjang tahun 2018, Hero mencatat penurunan pendapatan sebesar 0,4 persen menjadi Rp 12,97 triliun secara year on year. Adapun rugi bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 1,25 triliun atau naik signifikan dari sebelumnya Rp 191,40 miliar pada 2017.
Akibatnya, sepanjang 2018 kemarin Hero telah menutup sebanyao 26 gerai karena terus mengalami kerugian hingga Rp 163 miliar. Induk usaha Giant ini juga terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 523 karyawan.
DIAS PRASONGKO