TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat ditargetkan rampung pada tahun 2020. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo mengatakan tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban untuk mengurangi biaya logistik, dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan serta memperkuat ketahanan ekonomi.
Baca: Minta Impor Disetop, Jokowi: Saya Gak Main-main
Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif. Pelabuhan ini juga diharapkan mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.
Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Lalu tahap kedua, kapasitas pelayanan akan ditingkatkan menjadi 5,5 Juta TEUS. Terakhir pada tahap ketiga, kapasitas akan dimaksimalkan hingga 7.5 Juta Teus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan peti kemas dan kendaraan bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. "Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha," ucap Agus melalui pernyataan tertulis diterima Tempo, Ahad, 23 Juni 2019.
Saat ini progres pembangunan sudah mencapai 29 persen. Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan sudah mencapai 35 persen.
Baca: Jokowi Jengkel Perizinan Ruwet, Sri Mulyani Merespons Begini
Di samping pengerjaan oleh Kementerian Perhubungan, telah berlangsung pula pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dengan demikian, proses pembangunan pelabuhan pun diharapkan dapat berjalan sesuai tenggat waktu.
EKO WAHYUDI