TEMPO.CO, Jakarta - Masalah Boeing 737 Max yang mendera ternyata tetap membuat industri pesawat asal Amerika Serikat, Boeing.co banjir pesanan. Dalam ajang Paris Air Show yang berlangsung 17 - 23 Juni 2019 di Le Bourget Airport, Paris, Prancis, Boeing telah mendapatkan kontrak senilai US$ 38,147 miliar atau lebih dari Rp 534 triliun.
BACA: Boeing Belum Berencana Ganti Nama Pesawat 737 MAX
Paris Air Show dipandang sebagai salah satu pameran industri dirgantara terbesar di dunia sebagaimana juga by Dubai Air Show dan Singapore Airshow. Salah satu “kebesaran” perhelatan ini ditandai dengan banyaknya transaksi yang terealisasi di ajang tersebut.
Seperti dikutip Bisnis, Ahad 23 Juni 2019, ASL telah memesan 10 unit 737-800 pesawat kargo yang dikonversi, bernilai sekitar US$1,1 miliar dengan harga jual. ASL juga menyetujui hak beli untuk 10 unit berikutnya.
Adapun Qatar Airways memesan lima pesawat kargo 777F bernilai sekitar US$$1,7 miliar. Disusul Turkmenistan Airlines yang memesan satu unit 777-200LR senilai $ 346,9 juta dengan harga daftar.
Maskapai Waiwan China Airlines untuk sementara memesan hingga enam 777 kargo, bernilai sekitar US$2,1 miliar.
IAG menjadi klien Boeing yang bakal membayar paling besar. Perusahaan ini telah menandatangani letter of intent untuk pembelian 200 unit 737 pesawat, yang terdiri dari campuran 737-8 dan 737-10, bernilai lebih dari US$24 miliar. Adapun Korean Air komit untuk membeli 20 unit 787 Dreamliners dengan nilai US$6,3 miliar.
BACA: Maskapai Minta Jangan Ada Beda Pendapat Pengoperasian Boeing 737
Air Lease Corp juga setuju membeli lima lagi pesawat 787-9 dengan nilai sekitar US$1,5 miliar. Gecas menggunakan hak pembelian 10 unit 737-800 pesawat kargo yang dikonversi dengan nilai sekitar US$1,1 miliar dan menambahkan 15 hak pembelian lagi.
Selain Boeing, pabrik pesawat Prancis, Airbus juga kebanjiran pesanan dalam Paris Air Show ini. Tak kurang dari 560 pesawat telah dipesan oleh sejumlah maskapai dari berbagai negara di dunia.