TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan aplikasi Gojek tengah merangkul usaha mikro, kecil, menengah atau UMKM untuk turut bergabung dalam ekosistem digitalnya. Vice President Corporate Communication Gojek Michael Say mengatakan, pada 2019, perusahaannya memiliki visi menggandeng UMKM sebanyak-banyaknya.
Baca juga: Kementerian Perhubungan Tak Akan Turunkan Tarif Ojek Online
"Seperti di Jakarta, kami ingin membantu pemerintah mencetak 200 ribu UMKM," ujar Michael di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Juni 2019.
Pada tahap pertama, Gojek mulai menjajaki kerja sama UMKM dengan menggelar pelatihan melalui program Go-Wirausaha. Saat ini, program tersebut telah berjalan di sejumlah kota di wilayah operasi Gojek.
Adapun di Jakarta, Gojek akan mulai menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda. Dalam program GoWirausaha, anggota Dekranasda bakal dilatih menciptakan penetrasi pasar dan bersaing di dunia digital.
Selain menggandeng Dekranasda, Gojek mulai bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta di dunia industri wisata melalui program Go-Tixet. "Nanti kami akan tampilkan event-event yang ada di Jakarta, menginformasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata Jakarta," ujar Michael.
Pameran yang ia maksud adalah bazar yang melibatkan keikutsertaan UMKM. Ia berharap Gojek berkontribusi menyumbangkan pertumbuhan ekonomi makro.
Michael menjelaskan, saat ini Gojek telah menggandeng seratusan ribu UMKM di seluruh Indonesia. UMKM itu mayoritas merupakan mitra kerja Go-Food. "Sebanyak 80 persen dari 240 ribu mitra GoFood Gojek adalah UMKM," ucapnya.
Ketua Dekranasda DKI Jakarta Fery Farhati Ganis mendukung langkah Gojek menggandeng pelaku-pelaku usaha UMKM di Jakarta, utamanya anak-anak muda. "Saat ini anggota Dekranasda ada 300 lebih anggota," ucapnya.