Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Tahan Suku Bunga Acuan, Ini Pendapat Ekonom

image-gnews
BI Tahan Suku Bunga Acuan
BI Tahan Suku Bunga Acuan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Bank Indonesia atau BI dalam Rapat Dewan Gubernur atau RDG memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate tahun 2019. Suku bunga acuan BI tetap berada di level 6 persen. 

BACA: Sama dengan The Fed, BI Juga Pertahankan Suku Bunga Acuan

Ekonom The Indonesian Institute, Muhamad Rifki Fadilah menilai kebijakan ini bersifat akomodatif, responsif serta mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan adanya risiko terhadap pelemahan kurs Rupiah.

"Keputusan ini tepat meskipun saat ini ada beberapa indikator ekonomi yang menunjukkan penguatan ekonomi Indonesia dan berpeluang untuk menurunkan suku bunga seperti tren inflasi yang terkendali dan cenderung melandai," kata Rifki melalui pernyataan tertulis diterima Tempo, 20 Juni 2019.

BACA: IHSG dan Rupiah Menguat Pasca The Fed Tahan Suku Bunga Acuan

Rifki mengatakan, secara umum nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sudah menguat dan IHSG mengalami tren yang sama. BI sudah menahan suku bunga ini selama enam bulan selama 2019. Adapun suku bunga Deposit Facility (DF) tetap di level 5,25% dan Lending Facility (LF) pada level 6,75%.

Dia mengingatkan kepada pemerintah Indonesia, saat ini belum sepenuhnya aman untuk menurunkan suku bunga mengingat masih adanya eskalasi ketegangan perdagangan antar negara-negara di dunia kian meningkat.
Jadi menurutnya, BI tidak harus  mengambil kebijakan menurunkan suku bunga acuannya.

"Khususnya kemungkinan memanasnya perang dagang Amerika Serikat (AS) vs China dan berpengaruh dalam menurunkan volume perdagangan dunia," ujar Rifky.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rifki menambahkan, BI harus tetap waspada dengan salah satu indikator yang cukup penting sebelum merubah stance kebijakannya, yaitu defisit neraca transaksi atau Current Account Deficit (CAD), karena saat ini defisit CAD Indonesia masih melebar.

Data terbaru BI menunjukkan defisit CAD tercatat sebesar USD 7 miliar  pada triwulan I-2019 atau sebesar 2,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurut Rifki, defisit itu meningkat dibandingkan periode sama 2018 sebesar 5,5 miliar dollar. Meskipun demikian, capaian tersebut di bawah catatan CAD pada triwulan IV-2018 sebesar 9,2 miliar dollar AS atau sebesar 3,6 persen dari PDB.

Dia mengungkapkan, apabila defisit transaksi berjalan tak dapat diimbangi dengan pasokan devisa dari portofolio keuangan seperti hot money, maka neraca pembayaran Indonesia (NPI) pun bukan tidak mungkin bakal terjun bebas.  Hal itu menandakan keseimbangan eksternal jomplang karena devisa yang keluar lebih banyak dibandingkan yang masuk. Kondisi ini tentu juga tidak baik bagi perekonomian domestik.

"Inilah yang memberatkan BI untuk mengerek turun suku bunganya. Memangkas suku bunga tidaklah semudah membalikkan tangan," ujarnya. Rifki mengapresiasi kinerja BI yang sudah mengemban misi untuk menjaga stabilitas dan pro pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik kedepannya.

EKO WAHYUDI | MARTHA WARTA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

9 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

9 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

10 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

11 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

15 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

16 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

19 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

23 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).