TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Dalam kunjungan kerja kali ini, Kepala Negara bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo lepas landas dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada pukul 07.45 WIB.
Baca: Sri Mulyani: PPh Badan Di-Exercise Turun ke 20 Persen
Berdasarkan keterangan tertulis yang dirilis oleh Sekretariat Presiden, Presiden akan menyerahkan sebanyak 3.000 sertifikat hak atas tanah untuk rakyat yang dipusatkan di GOR Tridharma Petrokimia Gresik, Kabupaten Gresik.
Namun sebelumnya, Presiden Jokowi dan Iriana akan menghadiri akad nikah putri dari Rais Am PBNU K.H. Miftachul Akhyar Abdul Ghoni dengan putra dari K.H. Ali Ridho yang dilaksanakan di Aula Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya.
Presiden bersama rombongan akan langsung kembali ke Jakarta pada siang hari nanti.
Turut menyertai Presiden dan Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Timur antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pada pekan lalu membagikan 3.000 sertifikat tanah untuk rakyat di Desa Taman Bali Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Saat itu ia mengatakan di seluruh Indonesia seharusnya 126 juta bidang tanah telah tersertifikasi, tetapi sampai 2014 baru sebanyak 46 juta sehingga masih kurang 80 juta bidang di seluruh Tanah Air.
Jokowi menjelaskan, setahun di seluruh Indonesia, biasanya keluar sertifikat hanya 500.000-600.000 lembar sertifikat. "Artinya kalau mau pegang sertifikat, tunggu 156 tahun Bapak Ibu harus tunggu," ucapnya, Jumat, 14 Juni 2019.
Oleh karena itu di 2015, Jokowi menyebutkan telah meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang untuk menambah jumlah sertifikat yang bisa dirilis. "Bukan 500.000. Tinggal hitung, perkirakan tahun 2025 itu seluruh sertifikat 80 juta bisa dipegang masyarakat,” katanya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Djalil dalam menyebutkan di Bali sampai saat ini jumlah tanah yang ada 1,8 juta. Adapun tanah yang sudah diselesaikan sertifikasinya sampai 2018 sebanyak 83 persen. Dengan begitu, masih ada 180 ribu bidang tanah yang harus selesaikan.
Baca: Pengusaha Minta Jokowi Revisi UU Ketenagakerjaan, Ini Sebabnya
“Jadi Bali yang pertama dimana seluruh tanahnya bersertifikat, sampai saat ini dari 147 ribu yang harus kami selesaikan 2019, sudah 66 ribu selesai disertifikatkan,” kata Sofyan pada Jumat pekan lalu.
BISNIS | ANTARA