TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sama-sama menguat pada sesi perdagangan pagi ini, Kamis 20 Juni 2019. Penguatan ini bersamaan juga dengan pengumuman Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang memutuskan menahan besaran suku bunga acuan di kisaran 2,25-2,5 persen.
Baca juga: BI Beri Sinyal Turunkan Suku Bunga, Bagaimana Respons Perbankan?
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar Rupiah lanjut menguat 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.240 per dolar AS pukul 08.54 WIB. Sehari sebelumnya, Rupiah ditutup terapresiasi 56 poin atau 0,39 persen di posisi 14.270.
Enam dari sembilan sektor bergerak di zona hijau pagi ini, dipimpin sektor industri dasar (+1 persen) dan properti (+0,90 persen). Tiga sektor lainnya bergerak negatif, dipimpin aneka industri yang melemah 0,62 persen.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang masing-masing naik 0,93 persen dan 1,12 persen menjadi pendorong utama berlanjutnya penguatan IHSG pagi ini.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh keputusan suku bunga AS dan sinyal pemangkasan suku bunga oleh The Fed. The Fed, seperti yang telah diantisipasi, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya atau Fed Funds Rate (FFR), pada kisaran 2,25 persen hingga 2,5 persen.
Baca: Usai Libur Lebaran, IHSG Menguat ke Level 6.308
Otoritas moneter AS ini juga mengisyaratkan dapat melakukan pelonggaran kebijakan moneternya pada awal bulan depan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang inflasi yang lemah.
"Secara teknikal candlestick IHSG membentuk long white body dan goldencross menembus moving average 50 mengindikasikan penguatan akan berlanjut," tulis Dennies dalam riset hariannya.
BISNIS