Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DNI Dilonggarkan, Pengamat Sangsi Maskapai Asing Mau Masuk ke RI

image-gnews
Sejumlah penumpang pesawat melakukan lapor diri di konter chek in Terminal 1 B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 26 Mei 2019. Memasuki H -9 Idul Fitri 1440 H banyak masyarakat yang pulang mudik lebih awal untuk menghindari harga tiket yang semakin mahal jika mendekati Lebaran. ANTARA
Sejumlah penumpang pesawat melakukan lapor diri di konter chek in Terminal 1 B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 26 Mei 2019. Memasuki H -9 Idul Fitri 1440 H banyak masyarakat yang pulang mudik lebih awal untuk menghindari harga tiket yang semakin mahal jika mendekati Lebaran. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan sekaligus anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, memandang langkah pemerintah melonggarkan daftar negatif investasi atau DNI untuk mengundang maskapai asing masuk ke Indonesia belum tentu diminati oleh kalangan investor. Sebab, ia menilai kondisi bisnis penerbangan di Tanah Air tidak terlalu atraktif terhadap kompetisi.

Baca: Maskapai Diminta Sosialisasikan Rute via Bandara Kertajati

“Sejak 2009 sebenarnya maskapai asing sudah bisa masuk ke Indonesia. Tapi apakah investor asing masuk?” ujar Alvin dalam diskusi PasFM di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2019.

Regulasi yang cenderung mengatur bisnis maskapai, menurut Alvin, malah akan membuat perusahaan tak leluasa meregangkan usahanya. Salah satu yang mengganjal ialah adanya aturan tentang tarif batas atas dan tarif batas bawah.

Alvin berujar, pengaturan margin batas atas dan bawah sejatinya tak lazim diterapkan di negara lain. Sebaliknya, hampir seluruh negara menyerahkannya ke mekanisme pasar.

Dalam kondisi saat ini, kala negara sudah kadung menerapkan tarif batas, Alvin berpendapat semestinya pemerintah memberikan jarak yang longgar antara tarif batas atas dan tarif batas bawah. Dengan begitu, maskapai dapat leluasa menentukan variasi harga atau subprices.

“Kalau sekarang kan TBA malah diturunkan oleh pemerintah. Sedangkan TBB dinaikkan. Jarak antara TBA dan TBB sangat dekat, jadi harga semakin tidak fleksibel,” ujar Alvin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wacana pemerintah menggandeng maskapai asing masuk ke pasar Indonesia mencuat setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan niat tersebut. Ia mengatakan upaya ini merupakan salah satu solusi untuk menurunkan harga tiket pesawat. Sebab, dengan diundangnya maskapai asing, ruang kompetisi perusahaan maskapai akan semakin terbuka.

Pengamat penerbangan lain, Ziva Narendra, mengatakan wacana pemerintah mengundang maskapai asing bukan satu-satunya opsi untuk menurunkan harga tiket. Ketimbang melonggarkan DNI, ia menyarankan pemerintah lebih dulu mengidentifikasi masalah yang terjadi di dunia aviasi dalam negeri. “Kita sekarang ini belum menemukan apa pokok masalahnya,” ucapnya. 

Ziva memandang, saat ini maskapai dalam negeri berada dalam kondisi berdarah-darah lantaran menanggung beban operasional yang besar. Ia lantas menyarankan pemerintah mempertahankan maskapai yang ada saat ini dan memastikan manajemen perusahaan penerbangan benar-benar sehat.

Baca: Jokowi Undang Maskapai Asing, KPPU Mendukung

Salah satu upaya yang mungkin dilakukan pemerintah untuk mendukung kelangsungan bisnis perusahaan maskapai adalah memberikan kredit jangka panjang. Hal ini supaya kondisi keuangan perseroan tidak kembang-kempis seperti yang saat ini terjadi.

Simak berita lainnya terkait maskapai di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

1 jam lalu

Seorang anak mencoba wahana baru Flight Academy, kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta. (dok. Traveloka)
Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan


Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

1 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto: Arief/vel
Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).


Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

2 jam lalu

Petugas memeriksa kesiapan pesawat Airbus A320-200 maskapai Pelita Air sebelum melakukan penerbangan perdana di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 28 April 2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pelita Air Service (PAS) membuka penerbangan perdana dengan pesawat Airbus A320-200 rute reguler dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan sebaliknya guna mewujudkan komitmen mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di tanah air dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight). ANTARA FOTO/Fauzan
Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

11 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.


Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

22 jam lalu

Tony Fernandes. REUTERS/Romeo Ranoco
Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

1 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.


Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

3 hari lalu

Pesawat Airbus A320 milik maskapai AirAsia di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Maret 2012. PT Indonesia AirAsia resmi mengoperasikan 17 unit pesawat Airbus A320 dan berencana mengoperasikan 34 unit Airbus A320 hingga 2015. Dok. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.