TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk. I Gusti Ngurah Putra mengatakan kelancaran arus mudik tahun 2019 tak lepas dari optimalisasi ruas-ruas tol Trans Jawa yang dikelola perusahaannya. Kelancaran ini dinilai terbukti dengan banyaknya pujian dari sejumlah tokoh publik.
Baca: Viral, Besi Hollow Tol Cimanggis - Cibitung Jatuh Timpa Kendaraan
"Kami terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata I Gusti Ngurah Putra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2019. Adapun jalan tol tersebut yaitu ruas tol Pejaga-Pemalang Seksi 3 dan 4, ruas Tol Batang-Semarang, ruas Tol Salatiga-Kartasura, serta ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi.
Selama arus mudik 2019, PT Waskita Karya menyiapkan berbagai fasilitas untuk kemudahan dan kelancaran pemudik di jalur tol Trans Jawa. Rest area KM 228 (A) salah satunya. Di sana, Waskita menyediakan fasilitas parkir untuk 300 kendaraan, SPBU dengan 14 dispenser, terdapat 47 kios, 98 toilet pria, Urinoir 86, Bengkel 1 unit, Top Up Emoney 1 unit, pos kesehatan 1 unit.
Sementara Rest Area KM 229 (A) memiliki fasilitas parkir untuk 300 kendaraan, SPBU 7 Dispenser, UKM 37 unit, Toilet Pria 12, Urinoir 6, Toilet Wanita 15, Bengkel 1 unit, Masjid 1 unit, Top up 1 unit, dan Pos kesehatan 1 unit. Fasilitas yang sama juga terdapat di beberapa rest area lainnya.
Dalam keterangan Waskita Karya, salah satu tokoh yang merasakan kelancaran mudik yaitu Yustinus Prastowo, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA). Melalui akun media sosialnya, Yustinus mudik dari Cibubur menuju Semarang dengan hanya perlu waktu 6 jam, termasuk dua kali istirahat. Sebelumnya, kedua kota ditempuh dalam waktu belasan jam.
Pakar tata kota Yayat Supriyatna juga menyebut kelancaran arus mudik tahun ini disebabkan oleh peran tol Trans Jawa yang amat menentukan. Arus mudik juga dinilai lancar karena adanya kebijakan relokasi gerbang tol Cikarang Utama. ’’Kata kuncinya sinergi pemangku kepentingan dalam membuat sistem untuk kelancaran pergerakan sejuta lebih kendaraan,’’ ujar Yayat.
Sementara dari sisi pelaku bisnis, Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, juga menyampaikan pandangan yang sama. Saat ini, kata dia, Jakarta ke Surabaya bisa ditempuh di bawah 10 jam, yang sebelumnya bisa mencapai 15 hingga 16 jam.
Karena itu, Andi minta pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur karena daya saing bangsa ditentukan oleh penyediaan infrastruktur. Sebab, menurut dia daya saing Indonesia 2019 melesat 11 peringkat ke atas tahun ini karena infrastruktur.
Baca: Gandeng Investor, Jasa Marga Bakal Operasikan Jalan Tol Waskita
Indonesia, kata Andi, kini bertengger di urutan ke-32 dalam hal peringkat daya saing. Sebelumnya, tahun 2018 berada di peringkat ke-43. "Ini adalah lompatan daya saing tertinggi sejak republik ini berdiri,” kata Andi.
Simak berita terkait Waskita Karya lainnya di Tempo.co.