TEMPO.CO, Jakarta -Jumlah penumpang kereta api lokal dan jarak jauh selama masa angkutan Lebaran 2019 melonjak 9,2 persen ketimbang tahun lalu. PT Kereta Api Indonesia atau KAI mencatat, total penumpang yang dilayani sejak H-10 hingga H+10 mencapai 6,8 juta orang.
BACA: 2 Kereta Ini Tak Berhenti di Stasiun Kemayoran, Warga Buat Petisi
“KAI berhasil melampaui target volume angkutan Lebaran 2019 sebanyak 5,6 persen. Targetnya 6,4 juta penumpang,” ujar Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di kantor Jakarta Railway Center, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2019.
Berdasarkan catatan KAI, pada puncak arus mudik, volume penumpang berangkat mencapai angka 293.181 orang. Puncak arus mudik terjadi pada H-4 Lebaran, yakni Sabtu, 1 Juni 2019.
BACA: Jalur Kereta Bandara YIA, Kemenhub Siapkan Rp 1,1 Triliun
Sedangkan saat puncak arus balik, volume penumpang kereta api tercatat sebesar 402.930 atau meningkat hampir dua kali lipat ketimbang saat masa arus mudik. Puncak arus balik terjadi pada H+2 Lebaran atau Sabtu, 8 Juni.
Edi mengakui pertumbuhan jumlah penumpang kereta api tahun ini signifikan. Menurut dia, peningkatan tersebut terjadi lantaran adanya penambahan jumlah perjalanan KA reguler dan tambahan.
“Tahun ini KAI mengoperasikan 416 KA yang terdiri atas 365 KA Reguler dan 60 KA Tambahan. Jumlah ini meningkat 5,8 persen dari tahun 2018,” ucapnya.
Edi memperkirakan, penambahan volume penumpang kereta juga didorong oleh limpasan dari merosotnya jumlah penumpang pesawat. Beberapa penumpang pesawat diperkirakan beralih ke moda lain, seperti kereta api, sebagai dampak psikologis dari meningkatnya ongkos tarif maskapai.
Adapun pada mudik tahun ini, Kementerian Perhubungan mencatat volume penumpang angkutan udara melorot hingga 27,24 persen secara kumulatif. “Dampaknya ada,” tutur Edi.
Baca berita tentang kereta lainnya di Tempo.co.