Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

OJK Revisi Target Pertumbuhan Kredit, Begini Respons Perbankan

Reporter

image-gnews
Petugas Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Meulaboh menyiapkan uang pecahan untuk layanan penukaran uang baru di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Kamis, 16 Mei 2019. Bank Indonesia bersama bank umum lainnya menyiapkan layanan penukaran uang di 2.895 titik di seluruh wilayah Indonesia. ANTARA/Syifa Yulinnas
Petugas Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Meulaboh menyiapkan uang pecahan untuk layanan penukaran uang baru di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Kamis, 16 Mei 2019. Bank Indonesia bersama bank umum lainnya menyiapkan layanan penukaran uang di 2.895 titik di seluruh wilayah Indonesia. ANTARA/Syifa Yulinnas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menurunkan target pertumbuhan kinerja perbankan pada 2019 ini. Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Bank Mayapada International Tbk, Hariyono Tjahjarijadi, membenarkan bahwa perang dagang berdampak signifikan pada performa perbankan.

“Ekonomi negara-negara secara global terkena dampaknya, sehingga kegiatan usaha secara nasional di masing-masing negara melemah, tak terkecuali di Indonesia,” kata Hariyono kepada Tempo.

BACA: Perang Dagang, OJK Turunkan Target Pertumbuhan Kredit Perbankan

Kondisi tersebut menyebabkan sektor riil menahan ekspansi usaha. Minat untuk meminjam dana ke perbankan pun menurun.

Menurut Hariyono, Mayapada telah memperkirakan dan mengantisipasi kondisi tersebut. “Jadi, kami memang dari awal hanya menargetkan pertumbuhan single-digit untuk kredit,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Bank Central Asia atau BCA Tbk Jahja Setiaatmadja. BCA, kata dia, memperkirakan pertumbuhan kredit sekitar 10 persen. “Tapi kalau memang nyatanya bisa lebih, pasti kami coba seoptimal mungkin,” ujarnya.

BACA: Soal Laporan Keuangan Garuda, Kemenkeu Atur Pertemuan dengan OJK

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan bank yang menurunkan target pertumbuhan penyaluran kredit dalam RBB, yakni dari 13-15 persen menjadi hanya 11-13 persen. Direktur Strategi, Risiko, dan Kepatuhan BTN, Mahelan Prabantarikso, mengatakan kenaikan beberapa kali bunga acuan Bank Indonesia pada semester II 2018 berdampak pada pengetatan likuiditas tahun ini. “Dan pengetatan itu berdampak pada kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit,” ucapnya.

Menurut ekonom dari Center of Reform on Economics Indonesia, Piter Abdullah, penurunan target pertumbuhan kredit tak lagi terhindarkan, terutama bagi bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. “Itu respons yang paling rasional,” ujarnya.

Dia memperkirakan secara keseluruhan tahun pertumbuhan kredit masih akan mencapai kisaran batas atas 11 persen. Apalagi jika didukung oleh kebijakan relaksasi moneter yang lebih longgar. “Kalau Bank Indonesia mengambil kebijakan seperti menurunkan bunga acuan pada semester II nanti, bahkan pertumbuhannya masih bisa di kisaran 11-12 persen,” kata Piter.

Sebelumnya, OJK menurunkan target pertumbuhan kinerja perbankan tahun ini. Penyaluran kredit perbankan tahun ini diproyeksikan hanya naik di kisaran 9-11 persen dari semula dipatok 10-12 persen. Adapun target penggalangan dana pihak ketiga berupa simpanan juga turun dari 8-10 persen menjadi hanya 7-9 persen.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memastikan penurunan target ini bukan disebabkan oleh rendahnya permintaan kredit, melainkan dipicu oleh faktor eksternal. “Faktornya beragam, salah satunya karena imbas perang dagang,” kata Wimboh, kemarin.

GHOIDA RAHMAH | HENDARTYO HANGGI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

15 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

2 hari lalu

Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

2 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.


Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

2 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

Penyedia pinjol belakangan punya banyak tipu muslihat. Platform Pundi Kas menjebak korban dengan cara mentransfer sejumlah uang tanpa persetujuan.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Terbitkan Aturan Baru Penanganan Bank Bermasalah, Perkuat Koordinasi Antarlembaga

2 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar (tengah), beserta jajarannya dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
OJK Terbitkan Aturan Baru Penanganan Bank Bermasalah, Perkuat Koordinasi Antarlembaga

OJK menerbitkan POJK Nomor 5 Tahun 2024 untuk menguatkan pengawasan dan penanganan bank bermasalah.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

5 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?