Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada AUTP, Petani tak Perlu Khawatirkan Banjir dan Kemarau

image-gnews
Ada AUTP, Petani tak Perlu Khawatirkan Banjir dan Kemarau
Ada AUTP, Petani tak Perlu Khawatirkan Banjir dan Kemarau
Iklan

INFO BISNIS – Kemarau dan banjir di sejumlah daerah Indonesia yang terjadi saat ini menjadi ancaman bagi para petani. Jika tak segera ditangani, maka bisa mengganggu produksi pangan nasional. Namun, petani tak perlu lagi khawatir karena pemerintah telah memfasilitasi dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Dengan adanya AUTP, petani yang terkena musibah banjir dan kekeringan bisa mendapatkan ganti rugi. “Dengan membayar premi hanya Rp 36 ribu per hektare per musim, petani yang sawahnya terkena bencana banjir, kekeringan, dan serangan OPT dapat klaim (ganti) Rp 6 juta per hektare,” kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian (PSP), Sarwo Edhy, di Jakarta.

Sarwo berharap, dengan harga premi yang sangat murah petani padi bisa menjadi peserta AUTP. Jika melihat perkembangan peserta AUTP, sejak 2017 hingga 2019 ini cenderung meningkat. Pada 2017, luas lahan yang didaftarkan petani untuk AUTP mencapai 997.961 hektare (ha) dengan klaim kerugian tercatat 25.028 ha.

Pada 2018 realisasinya sekitar 806.199,64 ha dari target sejuta ha (80,62 persen). Klaim kerugian pada 2018 mencapai 12.194 ha (1,51 persen). Pada tahun ini, pemerintah menargetkan peserta AUTP sebanyak sejuta ha. “Tahun ini (2019) kami targetkan lahan yang terkover AUTP seluas sejuta hektare. Mudah-mudahan dapat tercapai,” katanya.

Menurut Sarwo, dengan menjadi peserta AUTP yang pelaksanaan asuransinya bekerja sama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) ini, petani/peternak mendapatkan berbagai keuntungan. Selain nilai premi yang dibayarkan petani cukup murah, AUTP juga memberikan ketenangan dalam berusaha.

“Petani dan peternak semakin mengerti manfaat dan peluang dari asuransi ini. Hanya dengan seharga satu bungkus rokok, petani dan peternak bisa tidur tenang. Petani tidak takut lagi lahannya rusak terkena banjir, kekeringan, atau terserang hama penyakit,” tuturnya.

Seperti diketahui, AUTP merupakan upaya Kementerian Pertanian untuk melindungi usaha tani agar petani masih bisa melanjutkan usahanya ketika terkena bencana banjir, kekeringan, atau serangan OPT. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan untuk mendorong petani mengikuti AUTP, pemerintah memberikan subsidi premi asuransi tani sebesar Rp 144 ribu/ha. “AUTP ini akan terus kami sosialisaikan ke petani. Karena ini menjadi bentuk perlindungan kepada mereka. Dan saat ini sudah banyak petani yang menjadi anggota AUTP,”  kata Sarwo.

Hingga kini, pengembangan AUTP pun tak menemui banyak kendala. Artinya, pembayaran klaim yang dilakukan PT Jasindo berjalan lancar. Bahkan, untuk mempermudah pendaftaran dan pendataan asuransi, Kementan bersama PT Jasindo menerbitkan layanan berbasis online melalui Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP). 

PT Jasindo juga menengarai, minat petani menjadi peserta AUTP cukup dinamis. Peserta AUTP tak hanya petani yang lahan sawahnya rawan bencana banjir, kekeringan, dan serangan OPT. Petani yang lahan sawahnya relatif aman dari bencana banjir pun mulai banyak yang tertarik menjadi peserta AUTP.

“Kami pun bersama tim teknis dan dinas terkait terus melakukan sosialisasi di lapangan, supaya semua petani bisa menjadi peserta AUTP," ucap Kepala Divisi Asuransi Agri dan Mikro PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Ika Dwinita Sofa.

Menurut Ika, dengan sosialisasi terus-menerus, petani akhirnya menyadari pentingnya menjadi peserta AUTP. Setelah menjadi peserta AUTP, padi yang ditanam di sawah selama semusim akan mendapat jaminan asuransi.

Data PT Jasindo menyebutkan, sampai saat ini jumlah peserta AUTP yang terbanyak masih terkonsentrasi di Jawa. Dari jumlah petani di Jawa yang sudah menjadi peserta AUTP, sebanyak 30 persen adalah petani Jawa Timur, Jawa Barat 15 persen, dan Jawa Tengah sekitar 10 persen. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.