TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT tengah melakukan investigasi untuk menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di Tol Cipali KM 150,9 yang mengakibatkan 12 orang tewas. Ketua tim investigasi, Achmad Wildan, mengatakan komitenya bakal memperdalam dua masalah yang ditengarai menjadi penyebab kecelakaan maut itu.
Baca: Kecelakaan Beruntun Tol Cipali, 12 Orang Meninggal
“KNKT fokus pada dua hal yang akan diperdalam. Pertama ruang kendali, kedua engineering design median jalan tol,” ujar Achmad saat dihubungi Tempo pada Senin, 17 Juni 2019.
Menurut KNKT, saat ini belum ada regulasi yang mengatur desain ruang kemudi untuk angkutan otobus antar-kota antar-provinsi atau AKAP. Hal ini berbeda dengan kapal laut, pesawat, dan kereta api. Padahal, ruang kemudi semestinya menjadi tempat yang steril. Ruang kemudi yang steril bakal menghindarkan pengemudi dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan, seperti penumpang.
Selanjutnya, KNKT akan berfokus pada engineering design median atau pembatas jalan yang dipandang mesti diperbaiki. Desain yang ada saat ini memungkinkan kendaraan menyelonong ke jalur lawan arah. “Ini jadi perhatian karena tadi saya dapat data dari LMS (PT Lintas Marga Sedaya—operator jalan tol) dalam 6 bulan, ada 16 kali kecelakaan karena pindah jalur,” tutur Achmad.
Nantinya, KNKT akan