TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini, Senin, 17 Juni 2019, melemah seiring kekhawatiran pasar akan sengketa dagang Amerika Serikat-Cina yang masih belum menemukan kesepakatan.
Baca juga: Cadangan Devisa Anjlok USD 4 M, Rupiah Melemah
Rupiah melemah 11 poin atau 0,08 persen menjadi Rp 14.336 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.225 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin, mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring perlambatan ekonomi Cina sebagai dampak perang dagang dengan AS.
"Perang dagang antara AS-Cina membuat kekhawatiran melambatnya ekonomi Cina semakin besar," ujar Lana.
Indeks produksi sektor industri Cina pada Mei 2019 tumbuh 5 persen (yoy), melambat dari 5,4 persen (yoy) pada April, dan jauh dibawah ekspektasi pasar 5,5 persen (yoy). Indeks ini merupakan yang terendah sejak tahun 2002.
Perlambatan tidak hanya terjadi di sektor manufaktur, tetapi juga sektor utilititas. Data ekonomi Cina lainnya yaitu ‘fixed-asset investment’ naik 5,6 persen (yoy), melambat dari 6,1 persen (yoy) pada April.
"Perlambatan dua data ini membuat hampir semua pasar global merespon negatif," kata Lana.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.346 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.304 per dolar AS.
ANTARA