TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif CORE Indonesia M. Faisal menyangsikan kerangka usulan sasaran pembangunan seperti tingkat kemiskinan dan indeks pembangunan manusia (IPM) akan tercapai dengan mudah di tengah kondisi saat ini.
Baca juga: Bappenas Yakin Angka Kemiskinan dan Rasio Gini 2020 Terus Menurun
"Besar kemungkinan tidak tercapai, kecuali ada terobosan-terobosan baru untuk melakukan akselerasi yang ditargetkan," ujar Faisal, Senin, 17 Juni 2019.
Pemerintah menargetkan angka kemiskinan tahun depan sebesar 8,5 persen-9,0 persen, sementara rasio gini diperkirakan sebesar 0,375-0,380. Selain itu, pemerintah juga mencantumkan perkiraan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 72,51 dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,8 persen-5,1 persen.
Misalnya untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan, Faisal menilai efektivitas dana desa dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan perlu ditingkatkan.
Efektivitas program ini berbeda-beda antardaerah, khususnya di luar Jawa. Karena itu perlu dievaluasi. Di samping itu, dia menilai penanganan khusus untuk kemiskinan di perkotaan atau urban poverty perlu ditingkatkan karena penduduk kota saat ini lebih banyak dibandingkan penduduk desa.
Khusus untuk IPM, Faisal menilai bidang pendidikan dan kesehatan diakselerasi terus agar indeksnya terus meningkat. "Bukan hanya menekan tingkat pengangguran terbuka, tapi kualitas pekerjaan yang diciptakannya rendah," kata Faisal.
Oleh karena itu, penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas perlu ditingkatkan dengan mendorong investasi langsung sejalan dengan pengembangan SDM.
Baca berita Kemiskinan lainnya di Tempo.co
BISNIS