TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan mencatat terjadi penurunan angka kecelakaan hingga 75 persen selama masa mudik hingga balik Lebaran 2019. Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub merilis, hingga Jumat 14 Juni 2019, angka kejadian kecelakaan pada 2019 sebanyak 563 peristiwa.
BACA: Jasa Marga Catat 5 Kecelakaan di Tol Cikampek Hingga H+3 Lebaran
“Sementara pada 2018 2.234 kejadian,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya dalam keterangannya, Jumat, 14 Juni 2019.
Selain menurunnya angka kejadian kecelakaan, Kementerian Perhubungan juga mencatat terjadi kemelorotan angka pengguna sepeda motor. Menurut laporan yang sama, pengguna sepeda motor pada 2019 berjumlah 1,3 juta. Sementara itu, pada 2018, jumlah pemudik dengan sepeda motor mencapai 1,5 juta kendaraan. Artinya, pengguna sepeda motor pada 2019 menurun 12,75 persen ketimbang tahun lalu.
BACA: Polri Klaim Kecelakaan Mudik Lebaran Tahun Ini Turun 62 Persen
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia, berkurangnya jumlah pemudik yang menunggang motor tampak di subsektor penyeberangan. Di pelabuhan tersibuk, seperti Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, dan Tanjung Kalian, penurunan pengguna sepeda motor tercatat 04,4 persen.
“Ini suatu hasil yang baik dari imbauan-imbauan yang sudah kita lakukan,” tutur Budi Karya.
Meski demikian, Budi Karya menyatakan kementerian masih bakal menggelar evaluasi pelaksanaan angkutan lebaran tahun ini. Beberapa hal yang diusulkan untuk diperbaiki adlaah mengintensifkan angkutan massal, baik moda darat, laut, udara, maupun kereta api. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi.
Selain itu, pengaturan waktu cuti bakal dirancang sama panjang antara arus mudik dan arus balik. Kemudian, pemerintah juga akan mengupayakan pemberian tunjangan hari raya yang lebih awal.
Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, realisasi total penumpang yang melakukan perjalanan mudik Angkutan Lebaran 2019 pada periode H-7 hingga H+7 ialah 18.343.021 penumpang. Seluruh angkutan massal, kecuali angkutan udara, mengalami peningkatan jumlah pergerakan.
Untuk angkutan jalan, jumlah penumpang naik sebesar 11,19 persen dari sebelumnya. Sedangkan penumpang dengan moda kereta api mengalami peningkatan 6,62 persen.
Peningkatan juga terjadi untuk moda angkutan laut. Penumpang angkutan laut pada tahun ini melonjak 8,77 persen ketimbang tahun sebelumnya. Sementara itu, angkutan udara melorot 27,37 persen.