TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko mengatakan penjualan eceran April tercatat melambat dibanding bulan sebelumnya. Menurut dia, Indeks Penjualan Riil (IPR) dari Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia pada April 2019 tumbuh sebesar 6,7 persen (yoy), lebih rendah dari Maret 2019 yang mecapai 10,1 persen (yoy).
Baca juga: Cadangan Devisa Turun, BI: Terutama Untuk Bayar Utang Pemerintah
"Hal tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan penjualan eceran yang menurun pada semua kelompok, kecuali kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya," kata Onny dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 Juni 2019.
Dia menjelaskan, penjualan eceran diperkirakan baru akan meningkat pada Mei 2019. Hal tersebut diindikasikan oleh IPR Mei 2019 yang diprakirakan tumbuh 9,0 persen (yoy) sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode bulan puasa Ramadan.
"Peningkatan tersebut ditopang oleh penjualan kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, kelompok Suku Cadang dan Aksesori, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, dan subkelompok Sandang," ujar Onny.
Hasil survei Bank Indonesia ini mengindikasikan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang atau pada Juli 2019 diprakirakan akan menurun. Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 160,5.
Angka itu menurun dari 174,6 pada bulan sebelumnya, karena sejalan dengan kembali normalnya pasokan dan permintaan konsumen setelah bulan puasa Ramadan dan Lebaran.
Simak berita-berita dari Bank Indonesia lainnya di Tempo.co
HENDARTYO HANGGI