TEMPO.CO, Jakarta -Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan atau Balitbang Kemenhub mencatat jumlah pemudik yang menggunakan pesawat selama Lebaran 2019, anjlok 27,37 persen atau sebanyak 1,32 juta orang. Jika tahun 2018 lalu pemudik via pesawat mencapai 4,85 juta, maka pada tahun ini jumlahnya hanya sekitar 3,52 juta orang.
BACA: Viral Tiket China Airlines Jakarta-Makassar, Ini Kata Kemenhub
Tak ayal, anjloknya jumlah penumpang pesawat ini membuat jumlah pemudik yang pulang kampung berkurang 2,42 persen. Sebab pada tahun lalu, kendaraan yang paling banyak digunakan pemudik adalah pesawat, yaitu 26 persen dari keseluruhan pemudik di angkutan lebaran yang mencapai 18,49 juta orang.
Tahun ini, jumlah penumpang pesawat kalah dari angkutan jalan, penyeberangan, dan kereta api. Kini, angkutan berbasis jalan lah yang paling banyak digunakan dengan proporsi 22,6 persen dari keseluruhan pemudik yang mencapai 18,34 juta orang.
BACA: Maskapai Asing Masuk Indonesia, Garuda dan AirAsia Tak Gentar
Kepala Balitbang Kemenhub Sugihardjo menyebut faktor psikologis akibat kenaikan tiket pesawat sebelum lebaran menjadi penyebab turunnya pengguna pesawat. Tapi Ia tidak menjelaskan temuan Balitbang soal faktor psikologis ini. "Ini mungkin benar secara psikologis, artinya karena sebelum periode lebaran masyarakat menerima angkutan udara yang naik dibanding periode sebelumnya," kata dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jumat, 14 Juni 2019.
Sugihardjo, malah mengatakan pemberlakuan Peraturan Menteri Nomor 106 Tahun 2019 telah membuat penurunan Tarif Batas Atas atau TBA sebesar 14-16 persen. Maka, harga tiket pesawat pada periode Lebaran 2019 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan harga tiket tertinggi pada masa Lebaran 2018. "Kecuali untuk rute Jakarta-Makassar," kata dia.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti mengatakan penurunan jumlah penumpang pesawat juga terjadi akibat dua kondisi. Untuk rute Jawa, jumlah penumpang pesawat turun karena adanya Tol Trans Jawa. Sedangkan untuk kuar Jawa, jumlahnya turun karena banyaknya program mudik gratis dari berbagai instansi dan BUMN.
Dalam keterangan Kemenhub, harga tiket pesawat tertinggi memang banyak yang mengalami penurunan. Tapi untuk harga tiket terendah, ternyata tak satupun yang mengalami penurunan dibandingkan dengan lebaran tahun lalu. Kenaikan harga tiket terendah berturut-turut yaitu Jakarta-Surabaya 35,3 persen, Jakarta-Medan 34,2 persen, dan Jakarta-Makassar 60,7 persen.