4,1 juta orang, naik 11,19 persen dibandingkan tahun lalu. Lalu angkutan penyeberangan naik 0,43 persen, dan kereta api naik 6,62 persen. Selanjutnya, pemudik yang menggunakan kapal laut naik 8,77 persen.
Sementara itu, jumlah pemudik yang menggunakan pesawat terbang anjlok hingga 27,37 persen. Kepala Balitbang Kemenhub Sugihardjo mengatakan penurunan ini lebih terjadi karena efek psikologis kenaikan harga tiket pesawat sebelum Lebaran. "Karena H-7 sampai H+7, harganya justru lebih rendah dari Lebaran tahun lalu," ujarnya.
Sementara, Budi Karya menjelaskan penurunan jumlah penumpang pesawat ini terjadi karena dua penyebab. Untuk rute ke Jawa, jumlah penumpang turun karena adanya Tol Trans Jawa yang kini telah tersambung hingga Surabaya. Sementara untuk antar pulau, penumpang turun karena banyaknya BUMN yang mengadakan program mudik gratis dari dana CSR (Corporate Sosial Responsibility).
Penurunan jumlah penumpang pesawat sebanyak Rp 1,3 juta pada mudik tahun ini pun membuat jumlah total penumpang angkutan umum ikut menurun drastis. Untuk itu, Budi Karya menyebut kementeriannya akan lebih mengintesifkan lagi penggunaan angkutan umum. "Ini menjadi solusi," kata dia.
Baca: Arus Balik, Contraflow Diterapkan di Tol Cikampek Malam Ini
Untuk itu, pada tahun ini dan tahun depan, Kemenhub akan mulai memperbaiki 30 lebih terminal bus. Budi juga berencana memberikan subsidi pada bus yang ada di kota-kota besar di Jawa. "Hal ini bisa jadi memberikan suatu pemikiran kepada mereka yang mudik, bahwa tak harus berpikir bawa mobil, apalagi motor, ini yang jadi concern kami," kata Budi.
Baca evaluasi arus mudik 2019 di Tempo.co
FAJAR PEBRIANTO