TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan realisasi penyerapan anggaran kementeriannya kepada Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Berdasarkan laporan tersebut, Kementerian Perhubungan saat ini baru menyerap anggaran sebesar 21 persen.
Baca: Susun RAPBN 2020, Jokowi Minta APBN 2017 Jadi Acuan
“Sekarang penyerapan kami 21 persen, naik dari (periode yang sama) tahun lalu sebesar 20 persen,” ujar Budi Karya dalam rapat kerja pemerintah bersama parlemen di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu 12 Juni 2019.
Politikus Gerindra, Bambang Haryo, sebelumnya meminta Budi Karya merinci angka penyerapan anggaran tersebut. Sebab, dalam pemaparan pembahasan rencana pagu indikatif 2020, Budi Karya belum menyertakan laporannya terkait budget negara yang telah direalisasikan.
Kementerian Perhubungan sebelumnya menargetkan realisasi anggaran hingga akhir 2019 mencapai 95,89 persen. Adapun pada tahun ini, Kementerian Perhubungan memperoleh alokasi bujet sebesar Rp 41,55 triliun dari total anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN.
Kementerian memprioritaskan belanja modal sebesar 57,54 persen dari total anggaran atau setara dengan Rp 23,91 triliun. Sedangkan belanja barang dianggarkan 34,22 persen atau senilai Rp 14,22 persen. Sementara itu, alokasi untuk anggaran belanja pegawai dianggarkan Rp 3,42 triliun atau setara dengan 8,24 persen.
Baca: Alokasi Dana Desa Rp 70 T di 2019, Begini Penilaian Sri Mulyani
Alokasi anggaran terbesar pada 2019 dikucurkan untuk Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Tahun ini, Kementerian Perhubungan mengalokasikan budget Rp 15,17 triliun untuk investasi dan belanja infrastruktur kereta api.
Baca perkembangan penyerapan anggaran kementerian di Tempo.co
FRANCISCA CHRISTY ROSANA