TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore, melemah tipis pada saat ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. Rupiah melemah 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 14.241 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.239 per dolar AS.
BACA: Kurs Jisdor: Rupiah Menguat ke 14.234 per Dolar AS
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelaku pasar berspekulasi tentang kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral tahun ini. "Hal tersebut karena melambatnya inflasi dan meningkatnya ketegangan perdagangan setelah Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral akan bertindak sesuai untuk mempertahankan ekspansi, dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi di dekat dengan sasaran 2 persen", " ujar Ibrahim, Rabu, 12 Juni 2019.
The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 18-19 Juni 2019 mendatang dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga alias tidak berubah.
Selain itu, sentimen eksternal lainnya yaitu Bank Sentral Eropa atau ECB kemungkinan akan menurunkan suku bunga dan kembali menggelontorkan stimulus dalam tahun ini guna untuk memulihkan ekonomi di zona Eropa seiring dengan kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat perang dagang dan Brexit.
BACA: 2020, Gubernur BI: Rupiah akan di Level Rp 13.900- Rp 14.300
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp 14.229 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.227 per dolar AS hingga Rp 14.262 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 14.234 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.258 per dolar AS.