TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat Penerbangan sekaligus Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) 2002-2005, Chappy Hakim mengatakan wacana open sky atau kebijakan maskapai asing masuk ke Indonesia harus dikaji lagi.
"Untuk maskapai asing yang masuk Indonesia, maka akan mengundang masalah lain," kata Chappy saat di kantor Institut Peradaban, Jakarta Selatan, 12 Juni 2019.
BACA: Wacana Open Sky,Menhub: Manajemen Maskapai Dalam Negeri Berbenah
Chappy mengatakan, kebijakan ini harus benar-benar dikaji karena dampaknya akan sangat besar dan lintas sektoral dan akan menimbulkan permasalahan yang baru. "Karena kita tidak tahu, apakah tantangan yang akan ada di depan selanjutnya," katanya.
Menurut Chappy, jika maskapai asing masuk ke Indonesia maka perusahaan penerbangan domestik akan kolaps. Karena maskapai asing adalah pemain profesional dan sangat sulit untuk dilawan. "Mereka bisa merambah semua sektor nantinya," ujarnya.
BACA: Tiket Pesawat Masih Mahal, Ini Komentar Menteri Luhut
Untuk tiket pesawat yang tinggi saat ini, Chappy mengungkapkan, harus dibenahi dan dicarikan penyelesaian. " Kita juga harus melakukan perbaikan secara fundamental."
Dia menambahkan, jika penerbangan bisa dijangkau semua wilayah maka harga bisa setara untuk semua daerah. Penerbangan di Indonesia sangat strategis karena kita adalah negara kepulauan yang besar. "Kita juga harus punya pesawat cargo yang membawa peti kemas yang memuat banyak dan dapat membuat kesetaraaan harga di semua wilayah," ungkap Chappy.
Selama dua dekade, menurut Chappy, masyarakat telah menikmati tiket murah. Namun di satu sisi masyarakat dihadapkan dengan pesawat yang rawan kecelakaan dan pelayanan yang kurang baik. Menurut Purnawiran TNI ini, muara masalah ini yang kembali kepada manajemen teknologi dan kekuatan kepemimpinan.
EKO WAHYUDI I MARTHA WARTA SILABAN