TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengakui, realisasi penyerapan anggaran kementeriannya hingga awal Juni 2019 belum terlampau tinggi. Per 11 Juni 2019, realisasi penyerapan anggaran tahun 2019 sebesar 21,18 persen untuk progres fisik dan 19,79 persen untuk progres keuangan per 11 Juni 2019.
Baca: Alokasi Dana Desa Rp 70 T di 2019, Begini Penilaian Sri Mulyani
“Insya Allah, gap ini masih bisa kami kejar di semester kedua. Kami rencanakan evaluasi di minggu pertama Juli sehingga bisa melihat performa 6 bulan ke depan,” ujar dia dalam rapat dengan Komisi V DPR, Rabu 12 Juni 2019.
Basuki mengungkapkan, kementerian yang dia pimpin mendapat pagu anggaran sebanyak Rp117,09 triliun untuk tahun anggaran 2019. Anggaran sebanyak itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur ketahanan air dan pangan, infrastruktur konektivitas, sarana dan prasarana permukiman, dan pembangunan perumahan.
Untuk tahun anggaran 2019, pembangunan infrakstruktur ketahanan air dan pangan mencakup pembangunan sepuluh bendungan, 120 embung, dan jaringan irigasi seluas 139.410 hektare.
Kementerian PUPR juga menggunakan anggaran tahun 2019 untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) sebesar 3.173 liter per detik dan penanganan kawasan kumuh seluas 888 hektare.
Baca: Susun RAPBN 2020, Jokowi Minta APBN 2017 Jadi Acuan
Adapun untuk bidang perumahan, Kementerian PUPR menggunakan anggaran tahun 2019 untuk pembangunan 6.873 unit rumah susun, 2.130 unit rumah khusus, dan 206.500 unit rumah swadaya.
Basuki menyebut ada delapan sasaran pokok yang perlu dikerjakan dengan upaya keras agar targetnya tercapai. Di samping itu, ada empat sasaran pokok yang dinilai sulit tercapai, antara lain target pemenuhan akses air minum layak dan sanitasi. Adapun, target sembilan program pokok disebut bisa dicapai tahun ini.
Baca berita lain tentang perkembangan penyerapan anggaran tahun 2019 di Tempo.co.
BISNIS