TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dan Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Perdagangan Chile, Rodrigo Yar'iez Benitez melakukan pertukaran instrument of Ratification (IOR) dalam bidang perdagangan antara kedua negara, Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA).
Baca juga: Indonesia - Australia Siap Teken Perjanjian IA - CEPA November
Enggartiasto mengatakan, hal ini merupakan momen yang bersejarah bagi perdagangan Indonesia karena ini perjanjian pertama dengan salah satu negara Amerika Selatan.
"IC- CEPA merupakan momentum yang sangat bersejarah. Selain akan menjadi perjanjian dagang pertama dengan negara Amerika Selatan, IC-CEPA juga akan membuka pintu bagi produk ekspor Indonesia di wilayah Amerika Selatan dengan lebih mudah," kata Enggartiasto, seusai pertukaran IOR, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2019.
Enggartiasto mengungkapkan, Chile merupakan negara yang sangat strategis secara geografis, juga memiliki perekonomian yang kuat di antara negara-negara Amerika Latin. "(Hal ini) menjadikan Chile sebagai negara penghubung produk ekspor Indonesia di Amerika Selatan," katanya. Namun, Indonesia pun adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN sehingga perjanjian ini juga sangat penting bagi Chile.
Menurut Enggartiasto, perjanjian ini akan segera berlaku 60 hari setelah pertukaran IoR, yakni 10 Agustus 2019. "Kita perlu melalukan komitmen di perjanjian ini," ujarnya.
lC-CEPA sebenarnya sudah ditandatangani oleh kedua pemerintah pada 14 Desember 2017 di Santiago, Chile. Melalui lC-CEPA, kedua negara akan saling mendapatkan tarif preferensi untuk ekspor ke pasar satu sama lain.
Simak: RI-Australia Lanjutkan Negosiasi IA-CEPA
Menurut Enggar, sesuai kesepakatan, setelah implementasi IC-CEPA dilaksanakan, kedua negara akan melanjutkan perundingan ke tahap selanjutnya, yaitu perdagangan di sektor jasa dan investasi.
”Setelah perjanjian tarif barang, tahap selanjutnya adalah perundingan di bidang perdagangan jasa dan investasi. Sebab, memang lC-CEPA dilakukan bertahap. Untuk tenggat waktunya, akan dibahas lebih lanjut melalui Joint Committee lC-CEPA yang akan bertemu sesuai kesepakatan bersama,” tutur Enggar.
EKO WAHYUDI