TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang bus antar-kota antar-provinsi atau AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengeluh menunggu berjam-jam untuk mendapatkan angkutan. Seorang penumpang, Siti Haroh, 49 tahun, mengaku menunggu bis sampai 3 jam. "Saya dari jam 11.00 WIB menunggu belum dapat bus," ujar Siti saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Kamis, 6 Juni 2019. Siti menunggu hingga pukul 14.00 WIB.
Siti hendak naik bis menuju Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kala ditemui di terminal keberangkatan bus AKAP, Siti yang membawa serta dua anaknya belum juga memperoleh informasi ketersediaan bus. Warga asli Tasikmalaya ini mengaku mendapatkan keterangan dari pihak otobus kalau jalur Jakarta menuju Garut macet.
Kondisi lalu-lintas inilah yang membuat ritase atau waktu tempuh bus Jakarta-Singaparna dan sebaliknya melambat. Selain itu, penumpukan penumpang juga masih tampak di terminal AKAP.
Baca: Lalu Lintas Cikampek-Palimanan Padat, Jasa Marga Terapkan One Way
Nasib penumpang lain, Fitri, 25 tahun, sama. Ia bahkan menunggu lebih lama. Fitri mengaku menunggu bus yang akan mengangkutnya ke Singaparna sejak pukul 09.00 WIB. Dia telah membayar tiket bis PO Kurnia seharga Rp 90.00 untuk mudik bersama dua keluarganya. "Kata petugas, karena jalurnya macet," ucapnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat menyambangi area terminal keberangkatan bus AKAP ini dalam tinjauan ke Terminal Kampung Rambutan. Dalam tinjauannya, Budi Karya dilapori petugas ihwal penumpang yang menunggu armada bus. Ia lantas mencari Direktur Angkutan Darat dan Multimoda Kemenhub Ahmad Yani. Namun, saat itu Ahmad Yani tak ikut dalam rombongan.
Baca juga: Polda Jateng Soal Hoaks Kecelakaan Akibat Miskomunikasi Petugas
Berdasarkan manifes otoritas Terminal Kampung Rambutan pada H-7 hingga H+1 Lebaran 2019, penumpang berangkat dari terminal ini berjumlah 90.010 orang. Sedangkan armada bus sebanyak 3.245 unit.
Tahun lalu, penumpang AKAP tercatat lebih banyak, yakni 100.825 orang. Sementara itu, bus yang mengangkut penumpang 3.409 unit.